Langsung ke konten utama

Parody : Hell Boy



CHARA!!!
Sakura Beccafumi
Reoka Kawamoto
Aoi Hazuki
Rokuna Nakayama
Aisi Yoshimoto
Rintama Kitaoka
Rion Seiryu
Olga Yamada
Usagi

HELL BOY

*Vermilion School*
Sakura : “😢 Yaaah, Olga! Kita tidak satu kelas. . .” (Kecewa)
Olga : “Caku, bagaimana ini? Padahal, hanya kamu saja yang aku kenal di sini!"
Sakura : “Tenang saja! ☺️ Tidak akan terjadi apa - apa. Ayo, kita berusaha bersama!”

*Beberapa hari kemudian*
Sakura : “Eh? (Melihat Olga dikelilingi beberapa orang) Olga?”
Olga : (Menunduk dengan raut wajah yang ketakutan)
Reoka : “Sudah kubilang, kan, kalau aku tidak mau meminum minuman ini!” (Menyiram Olga dengan minuman kaleng yang sedang dipegang)
Aoi : “Reo, setahuku kita tidak harus sampai benar – benar menyiramnya, kan?” (Menyenggol bahu Reoka)
Reoka : “Kamu ini apa – apaan? Ceritanya memang seperti ini,kok! Aku hanya ingin lebih mendalami karakterku. . .”
Sakura : “Olga!” (Mau mendatangi Olga)
Usagi : “Sakura, jangan! (Memegang tangan Sakura) Reoka Kawamoto, dia adalah salah satu orang terkaya di sekolah ini. Dia bisa berbuat seenaknya karena guru – guru tidak ada yang berani menegurnya! Kalau sudah dia incar, kita tidak akan bisa bersekolah di sini lagi. . .”
Sakura : “Tapi?”
Olga : “!!! (Melihat Sakura) Sakura?”
Usagi : “Gawat! Ayo, pergi!” (Menarik Sakura menjauh)
Sakura : “. . . . . .”
Olga : (Tatapan mata berubah kosong melihat kepergian Sakura)

*Kelas 3 Mawar Merah*
Reoka : “Cih, tidak menarik! Dia tidak mau datang ke sekolah lagi!” (Duduk di kursi dengan kaki di atas meja)
Aoi : “Kamu keterlaluan, sich! Dia pasti benar – benar jatuh sakit gara – gara kemaren kamu menyiramnya dengan jus mengkudu. Memangnya kamu tidak mencium baunya busuk begitu?” (Melirik ke arah Reoka)
Reoka : “Habis, dia bodoh dan suram, sich! Dia juga tidak mau membalas. . .
Aoi : “Bagaimana dia mau membalas kalau kita mengeroyoknya seperti itu? Sebagai laki – laki, aku malu!”
Reoka : “💢Aoi, kenapa dari tadi kamu membantah kata – kataku? (Kesal) Kalau kamu tidak setuju dengan tindakanku, kenapa kamu berada dipihakku?”
Aoi : “Mau bagaimana lagi? (Mengangkat bahu) Sepupu bodohku itu yang menyuruhku untuk menjadi temanmu. . .”
Reoka : “Jadi, kamu terpaksa?” (Mendelik ke arah Aoi)
Aoi : “Aku tidak suka membully orang lain. Itu bukan hobby-ku. Seharusnya Ribent yang menjadi komplotanmu. . .”
Reoka : “😲 Kamu ingin aku mati? (Bergidik seram) Mana mungkin aku menjadikan Ribent sebagai anak buahku? 😰 Dia seram kayak begitu. . .”
Aoi : “Hhh. Harus berapa lama lagi aku melakukan hal bodoh seperti ini?”
Reoka : “Aku bosan! Apa tidak ada hal menarik yang bisa kita lakukan?”
Rokuna : “Oh ya, apa kalian tahu soal anak Genbu School yang meminta tolong pada cowok neraka?”
Aisi : “Memangnya kenapa?”
Rokuna : “Katanya cowok itu benar – benar keren, lho!”
Reoka : “Benarkah?”
Rokuna : “Mau coba panggil?”
Reoka : “Keren, ya? (Seperti memikirkan sesuatu) 💢APA GUNANYA KALAU DIA BENAR – BENAR KEREN??? (Membentak) Kamu kira aku homo. Bukankah seharusnya yang kita panggil ‘Gadis Neraka’? Cih, lebih baik kita panggil ‘Gadis Neraka’ saja. Yang ku dengar dia sangat cantik!”
Aoi : “Jangan memasang wajah mesum seperti itu, Reo! Lagipula, sepupu bodohku itu sama sekali tidak mengharapkan penampakan ‘Gadis Neraka’ yang cantik. . .
Reoka : “Ikh! (Wajah tidak ikhlas) Ya sudah kalau begitu. . .”

*Kelas 1 Raflesia*
Sakura : (Duduk di kursi dengan ekspresi murung)
👻 *Hyuuuuush* (Roh – roh berkeliaran di sekitar Sakura)
Usagi : “Sa. . . Sakura?” (Menepuk bahu Sakura)
Sakura : “Ng? (Mengangkat wajah) 😱Uwaaaa, kenapa keadaan kelas kita jadi suram begini? Penglihatan Caku memburuk!”
Usagi : “Sakura. Ng. . . Kamu dipanggil anak kelas 3 Mawar Merah!”
Sakura : 🤠 *Sriiiing* (Wajah berbinar – binar) “Apakah kak Azuka yang mencari Caku? Bagus, akhirnya dia merindukan Caku!” (Sibuk memakai bedak)
Usagi : “Kamu lupa dengan jalan ceritanya, ya? Bukan kak Kamoshita yang mencarimu, tapi, kak Kawamoto!”
Sakura : 😨 *Phaaats* (Tatapan mata berubah kosong)
*Praaak* (Menjatuhkan bedak ke lantai)

*Belakang Gedung Vermilion School*
Reoka : “Kamu sahabat dari anak yang tidak mau datang ke sekolah itu, kan?”
Sakura : “Olga tidak mau datang ke sekolah lagi gara – gara kalian! Dasar tukang bully tidak punya perasaan. Kalian sudah melukai dan memandang rendah manusia! Jiwa kalian terkena karma dan tenggelam dalam dosa. . .” (Menunjuk Reoka dan kawan – kawan)
Aoi : “Lho?” (Muka bingung)
Reoka : “Kenapa jadi kamu yang mengucapkan kata – kata itu?”
Sakura : “Eh? 😌 Benar juga. Kenapa jadi Caku yang mengucapkan kata - kata itu? 😅 Caku terlalu bersemangat (Tersenyum) Maafkan Caku!” (Membungkuk)
*Grep* (Tangan tiba – tiba dipegang Rokuna dan Aisi)
Sakura : “Kalian mau apa?” (Kaget)
Reoka : “Kamu kesepian karena tidak punya teman, kan?” (Tersenyum sinis sembari membuka tutup spidol)
Sakura : “!!!”
Reoka : “Mulai hari ini kami akan mengajakmu bermain!” (Mengarahkan spidol ke wajah Sakura)
Sakura : “Ti. . . 😫 TIDAAAAAK!!! Itu bukan spidol permanen, kan?”
Reoka : “Eh? Iya. Dicuci dengan air bisa langsung bersih, kok! Jadi, kamu tenang saja!”
Sakura : “Jahaaaaat!!!! 😭 Kalian tidak benar – benar serius membully Caku. Seharusnya kalian pakai spidol permanen supaya lebih dramatis dan Caku terlihat seperti orang yang teraniaya. . .”
Aoi : “Kalau pakai yang tahan air, susah membersihkannya, lho! Ķamu lupa kalau kulitmu itu sensitif?"
Aisi : “Atau mau coba pakai lipstick saja? Ini lebih lembut di kulit wajah. . .” (Memegang lipstick)
Rokuna : “Pakai mascara yang waterproof mungkin bisa?”
Sakura : “😢 Uch. . .”

*Kediaman Seiryu*
*Clek* (Pintu Terbuka)
Rintama : “Hm. Kamu sudah pulang?”
Sakura : *Drap drap drap* (Langsung lari masuk kamar)
*Blaaam*
Sakura : “Uch! (Menutup wajah) Huweeee. Dasar tukang bully amatir! Mereka sama sekali tidak mau mencoret wajah Caku. Caku merasa terhina! Huhuhuhu”

*Pagi*
*Vermilion School*
Reoka : “Oi, apa ini?” (Memegang roti)
Sakura : “😯 Lho. . . Caku beli sesuai dengan perintahmu, kan?”
Aoi : “Kamu lupa, ya? Reoka menyuruhmu untuk membeli Bruschetta. . .”
Sakura : “😓 Brus. . . (Melongo) Cheddar?”
Aoi : “Reo. . . (Melihat ke arah Reo) Kan, tadi aku sudah menyuruhmu untuk mencatat baik – baik apa yang jadi pesananmu! Kenapa tidak kamu lakukan?”
Reoka : “Lho. . . Untuk apa aku repot – repot menulis pesananku?”
Aoi : “Karena pesananmu itu susah untuk disebutkan!”
Reoka : “Ikh, apa gunanya kita menjadi tukang bully kalau kita memberinya kertas pesanan baik – baik? Aku tidak butuh ini!” (Membuang roti)
Aisi : “Aduh, sayang sekali. . .”
Reoka : “Rotinya jatuh gara – gara kamu. Ayo, makan. . ." (Tiba – tiba mendorong Sakura dengan kasar)
Sakura : “Ach!”
Reoka : “Makan!!!” 
*Paak* (Kepala dipukul)
Reoka : “Aduh! (Memegang kepala yang dipukul) 💢Kenapa kamu memukul kepalaku, Aoi?” (Menatap kesal ke arah Aoi)
Aoi : “Tidak perlu mendorongnya sekeras itu, kan? Rotinya juga jangan dibuang seperti itu, Reo. Kalau dia sakit perut karena makan roti yang dibuang bagaimana? Kamu mau tanggung jawab?”
Reoka : “Kenapa kamu terus membelanyaaaa?”
Sakura : “Graup!!!”
Ao+Ai+Re+Ro  : “Eh?” (Melengah ke arah Sakura)
Aisi : “😨 Hyaaaa (Kaget sekaligus panic) Dia benar – benar memakannya?”
Aoi : “Roti rasa apa itu?” (Panik)
Rokuna : “Gawaaat. . . (Memegang bungkus roti dengan ekspresi horror) Roti rasa melon!”
Aoi : “Apaaaa? (Makin panik) Hentikan dia!!!! Dia alergi buah melon. . .”
Sakura : “Glukh!”
Ao+Ai+Ro+Re : “Habis?” (Menatap horror)

*UKS*
Sakura : “😭 Huweeeee, perut Caku sakit sekali! Mereka benar – benar tukang bully. Tega – teganya memberi Caku roti melon yang sama sekali tidak bisa Caku makan!" (Berguling – guling di atas ranjang)
Aoi : “😦 Kamu sendiri yang membeli dan memakan habis roti itu, Sakura!” (Menatap frustasi)
Rintama : “Ck!” (Menahan amarah)
Reoka : “Hieeee. . . (Mendadak membungkuk) Maafkan kami!”
Aisi + Rokuna : “Kami benar – benar minta maaf, Kitaoka-San!” (Menunduk)
Rintama : *Jiiit* (Menatap tajam Aoi)
Aoi : “😧 Kenapa menatapku seperti itu? Walaupun aku memasang ekspresi bersalah seperti ini, tapi, bukan aku yang menyuruhnya untuk makan roti melon?”
Rintama : “Kamu. . ." (Melihat ke arah Sakura)
*Ting* (Sakura sudah tidak ada di tempat)
Rintama : 💢*Ctik* (Semakin kesal)
Aoi : “Errr. . . Rintama, kamu harus berjanji tidak akan memarahinya! Dia pasti akan pulang dengan senang hati kalau kamu tidak memarahinya perkara makan roti melon. . .”
Rintama : “Cari dia sampai ketemu!” (Menatap dingin dan sinis)
Ao+Re+Ai+Ro : “Ba. . . Baik!” (Mendadak membeku)
Rintama : “Cih!” (Pergi)
Reoka : “Pssst (Bisik ke Aoi) Ke. . .  Kenapa dia menyeramkan begitu? Auranya suram sekali!”
Aoi : “Semua anggota keluarga Seiryu memang menyeramkan!”
Reoka : “Ng?” (Menatap Aoi dengan tatapan bertanya)
Aoi : “Apa?”
Reoka : “Kamu dan Sakura tidak?”
Aoi : “Ah. . . *Kluk* (Mendadak menunduk) Mungkin kami berdua hanyalah anak angkat! Ekh!!! Sekarang bukan waktunya untuk itu. Kita harus mencari Sakura sampai ketemu. . .”
Reoka : “Kita, kan, tukang bully. Kenapa jadi kita yang harus bersusah payah? Aku tidak mau mencarinya!”
Aoi : “Jadi, kamu ingin Rintama yang bertindak?” (Melirik Reoka)
Reoka : “Glekh!”


HELL BOY


Sakura : “Ng?” (Melihat ponsel)

Malam ini jam 20.00 datanglah ke belakang gedung sekolah. Kalau terlambat, tahu sendiri akibatnya apa??? Dan ingat, jangan sampai tersesat. Kalau tersesat, secepatnya telpon aku.


HELL BOY


*Belakang Gedung Vermilion School*
Aisi : “Brrr (Menggigil) Dingin sekali!”
Reoka : “Hey, Aoi. . .”
Aoi : “Hm?”
Reoka : “Kamu benar – benar sudah mengirim sms ke bocah itu tidak? Kenapa sampai sekarang dia tidak datang juga? Aku nyaris membeku, tahu!” (Menunggu dengan tidak sabar)
Rokuna : “Sekarang sudah hampir jam 23.00” (Melihat jam tangan)
Aisi : “Gawat, ini sudah terlalu malam! Apa tidak apa – apa membiarkannya datang sendiri ke sini?” (Mendadak cemas)
Aoi : “Akh, jangan -  jangan dia tersesat! Tapi, aku sudah menyuruhnya untuk menelponku kalau dia tersesat. . .” (Sibuk mengecek handphone)
Reoka : “Hyaaa, kamu bercanda??? Kalau dia benar – benar hilang, kita bisa dibunuh Rintama!” (Mendadak panic)
Aisi + Rokuna : “Gyaaa, apa yang harus kita lakukan? Kami belum mau matiiii” (Pelukan)
Sakura : “🤧 Yo, akhirnya Caku sampai juga di sini!” (Jalan tertatih – tatih)
Reoka : “Aaaah!!! Kenapa wajahmu seperti menua begitu?”
Aoi : “Hhh. Ternyata dia benar – benar tersesat!”
Aisi : “Ka. . . Kamu tidak apa – apa?” (Mengusap lembut kepala Sakura)
Sakura : “Kenapa kalian bertanya penuh kekhawatiran seperti itu? Seharusnya kalian menyiksa Caku?” (Menatap keheranan)
Reoka : “Benar juga! Nah, sekarang ambil ponselnya!”
Sakura : “😗 Ide bagus! Baterainya lowbat. Dasar ponsel tidak berguna!”
Rokuna : “Kalau begitu, apa gunanya kita mengambil ponsel ini?” (Memegang ponsel Sakura yang mati)
Aoi : “😅 Sakura. . . (Tersenyum lembut) Apa kamu lupa dengan pesan Rintama supaya kamu selalu mengaktifkan ponselmu?”
Sakura : “😗 Ah, Rintama terlalu khawatir!” (Mengerucutkan bibir)
Aoi + Reoka : “Kamu memang pantas untuk dikhawatirkan!”
Sakura : “Padahal, Caku selalu baik – baik saja! (Melangkah) Oke, kalian mau menyekap Caku di mana?”
*Bruuuuk*
Sakura : “Gyaaaa” (Tersandung kaki sendiri dan tersungkur masuk ke dalam gudang)
Aoi+ Reoka : “Bodohnya!” (Menatap tidak percaya)
Rokuna : “Kamu tidak apa – apa? (Tersenyum sambil mengulurkan tangan) Ayo, ku bantu berdiri!” 》Sebenarnya orang yang baik
*Blaaam* (Pintu gudang tiba – tiba tertutup)
Rokuna : “Lho?”
Aoi : “Aaaaakh!!! Kenapa pintunya tertutup tiba – tiba?”
Reoka : “Sebagai seorang tukang bully, aku merasa gagal! Dia terperangkap di dalam sana gara – gara pintunya tertutup sendiri!”

*Gudang*
Sakura : “Haciiih! 🤧 Brrrr, dingiiiin!!! Hiks, jadi seperti ini, ya, rasanya dibully! Tidak enak sekali. Eh? (Melihat sebuah laptop di atas meja) Ada laptop di tempat seperti ini? (Mau menyalakan laptop) Ng. . .”
 *Ctik ctik ctik*

*30 Menit Kemudian*
Sakura : “😠 Ng. . .” (Wajah kesal)
*Bhuak* (Laptop dilempar)
Sakura : “Ini laptop jenis apaaa? 😤💢 Kenapa menyalakannya susah sekali? Huweee, Caku gaptek. Kenapa menyediakan laptop canggih seperti itu, sich? Huweeee!!! Cowok neraka, tolong Caku!” (Bersimpuh di lantai)
Rion : “Kamu itu bodoh, ya?” (Kepala benjol terkena lemparan laptop)
Sakura : “!!!”
Rion : “Menyalakan laptop begitu saja tidak bisa! Dasar bodoh. . .”
Sakura : “💢💢 Dasar bocah, begini – begini Caku lebih tua dari pada kamu! Berani – beraninya mengatakan Caku bodoh. . .  Tidak sopan! Kamu siapa, hah?”
Rion : *Ctik* “Kamu yang memanggilku dan sekarang kamu malah bertanya aku siapa?”
Sakura : *Sriiiing* “😍💞 Apakah kamu cowok neraka? Ternyata memang keren, ya? (Tersipu malu) Mau kencan dengan Caku?”
Rion : “He? (Sweatdrop) Kamu memanggilku hanya untuk itu?”
Sakura : “Ah!!! Caku baru ingat. Tolong Caku! Gara – gara dia, Caku dan Olga jadi menderita. . .”
Rion : “Kalau begitu, terimalah ini!” (Menyodorkan boneka jerami)
Sakura : “😱 Huwaaa. Boneka itu seram sekali! (Spontan menjauh) 😫 Hiks, tolong jangan pakai boneka jerami! Caku phobia boneka seram. Berikan Caku boneka ulat saja. Lebih lucuuuu!”
Rion : “Boneka ulat?”
Sakura : “😆 Yup! (Memasang puppy eyes) Caku mohon, berikan Caku boneka ulat!”
Rion : “😓 Kalau pakai boneka ulat, di mana seramnya?”
*Braaak* (Pintu tiba – tiba terbuka)
Rion : “!!!”
Reoka : “Tangkap dia!” (Menunjuk Rion)

HELL BOY

Sakura : “Apa? (Tangan diikat) Kenapa tangan kami cuma diikat dengan sapu tangan?”
Aoi : “Tidak usah protes! Kalau pakai sapu tangan, tangan kalian tidak akan terluka!” 》Benar – benar orang yang baik
Aisi : “Ternyata cowok neraka benar – benar tampan, ya?”
Rokuna : “Ambil fotonya!” (Memotret Rion)
Sakura : “Cowok neraka. Ayo, lakukan sesuatu!”
Rion : “Aku tidak bisa apa – apa kalau benang boneka itu tidak ditarik!”
Sakura : “😗 Che! (Mencibir) Dasar cowok neraka tidak berguna!”
Rion : *Ctik*
Sakura : “Tadi sudah Caku bilang, kan, seharusnya pakai boneka ulat saja!”
Rion : “Apa tidak ada boneka yang lebih keren daripada boneka ulat? Boneka chucky misalnya”
Reoka : “Kh. Kenapa kalian malah asik sendiri? Seharusnya kalian memasang wajah takut!” (Tiba – tiba mencengkram kerah baju Rion)
Sakura : “Hentikan!!! Kamu tidak boleh menyakitinya!!!”
*Tep* (Sesuatu tiba – tiba jatuh di kepala Sakura)
Sakura : “Eh, apa ini?”
Reoka : “😱 Gyaaaa, itu binatang dari neraka!” (Histeris)
Aoi : “Itu hanya kecoak, Reo! Tenanglah. Jangan lupa kalau saat ini kamu sedang memegang pisau! Kalau kamu terus bergerak sembarangan seperti itu, kamu bisa. . .”
*Sreeet* (Pisau yang dipegang Reo mengenai pipi Sakura)
Sakura : “Ach!”
Rion : “😶 Ah!” (Terperangah)
Sakura : *Tees* (Pipi berdarah)
Aoi : “😨 Huwaaaa, berdarah!!!”
Aisi + Rokuna : “😱 Gyaaaa. Pisaunya benar – benar melukai pipi Sakura-chan!”
Reoka : “Ga. . . Gawat!” (Menjatuhkan pisau)
Aoi : “Sapu tangan. Sapu tangan! (Panik) Bersihkan dan tutup lukanya!”
Rion : “😓 Aku tidak ikut – ikutan! Lebih baik aku pergi. . .”
Reoka : “Kamu tidak bisa pergi begitu saja, bocaaaaah! Kamu harus ikut mati bersama dengan kamiiiii. . .”
Rion : "Kenapa aku harus ikut mati dengan kalian? (Ngotot) Yang ngebet pengen main drama ala Hell Girl, kan, kalian? Bukan aku!"
*Praaang* (Kaca jendela tiba – tiba pecah)
Aisi + Rokuna + Reoka : “Gyaaa” (Semakin panic)
Aoi : “Dia datang?”
Sakura : “😅 Rintama, kenapa Rintama datang secepat ini?”
Aoi : (Masih menutupi luka Sakura dengan sapu tangan)
Rintama : “. . . . .”
Reoka : *Drrrrrt* (Gemetaran)
Sakura : “Hehehe, kami baru saja selesai bermain ala Hell Girl dan sudah mau pulang. Rintama tidak perlu repot – repot menjemput kami!”
Rintama : *Jiiiit* (Menatap tajam)
Aoi : “A. . . Ada apa?”
Rintama : “Kalian tidak melupakan sesuatu, bukan? Perjanjian awal kita sebelumnya. . ."
*Hyuuuush* (Aura semakin suram dan dingin) 
Rintama : "Kalau Sakura sampai terluka, kalian semua tidak akan ada yang pulang dalam keadaan utuh!”
*Siiiing* (Mendadak senyap)

*GYAAAAAAAAAA*

*RS*
Sakura : “😫 Hiks, maafkan Caku! (Pipi kanan diplester) Gara – gara Caku, kalian semua jadi seperti itu!” (Menunduk berkali - kali)
*Jreeeeng*
Reoka : “Ish, sepupumu itu protektif dan posesif sekali! 💢(Leher dipasang servikal collar) Padahal, ini semua, kan, gara – gara kamu yang ngotot ingin memparodikan Hell Girl dan terobsesi ingin jadi artis!" (Kesal)
Aoi : “Hhh, seharusnya aku tidak mengikuti kemauan Sakura yang ingin bermain drama ala Hell Girl! Kamu itu tidak cocok menjadi artis, Caku!” (Tangan kanan diperban)
Aisi + Rokuna : “Untunglah, kita semua masih hidup!” (Menarik napas lega)
Sakura : “Ternyata memparodikan Hell Girl sangat berbahaya, ya? Caku menyesal. Caku tidak akan melakukan hal yang seperti ini lagi! Caku janji. . .” (Wajah menyesal)
Aoi : “Baguslah kalau kamu sadar!”
Sakura : “Ng? (Melihat sesuatu di atas meja) 🌟 Uwaaaaa!” (Mata tiba – tiba berbinar – binar melihat sebuah komik di atas meja)
Aoi : “Ke. . . Kenapa kamu memasang wajah seperti itu, Caku? (Waspada) Ingat, kamu sudah janji tidak akan memparodikan Hell Girl lagi! Kamu tidak lupa, kan?”
Sakura : “😁 Tenang saja, Caku tidak lupa, kok!” 
Reoka : “Kalau begitu, kenapa kamu memasang ekspresi mencurigakan seperti itu?”
Sakura : “Kita tidak akan memparodikan Hell Girl lagi! Tapi. . . 😋 (Mengangkat komik) Untuk menghabiskan waktu, bagaimana kalau kita memparodikan Navi Runa? Caku ingin sekali berperan sebagai Tai. . .”
*Wuuuuuush* (Mendadak senyap)
Rokuna+Aisi : “😨 Berperan menjadi Tai? Tai yang tersiksa dan tangannya putus itu?"
Aoi + Reoka : "😧 Tidak salah lagi, Rintama akan benar - benar membakar kami semua sampai menjadi abu kalau membiarkan Sakura menjadi Tai yang teraniaya!"


FIN

_Cherry Sakura_


NB :
Cerita sebenarnya adalah Hell Girl karya Miyuki Eto yang ada dalam majalah komik Nakayoshi, Episode dimana kumpulan anak orang kaya membully seseorang hanya demi menghabiskan waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seleraku : 5 Artis Bollywood Dengan Mata Terindah

1. Aishwarya Rai Bachchan Aku selalu bertanya - tanya bagaimana bisa Aish memiliki bola mata berwarna hijau seperti itu mengingat Aish berdarah India asli? Benar - benar asli India dan bukan blasteran, tapi, lihat matanya. Berwarna Emerald dan itu bukan karena Aish memakai softlens. Aish benar - benar memiliki mata dengan warna yang sangat cantik dan indah. 2. Hrithik Roshan Bisa dibilang Hrithik ini Aishwarya versi pria karena sama - sama memiliki bola mata berwarna kehijauan. Mata Hrithik terlihat indah dan berkilau. Apalagi kalau matanya dishoot dari dekat. Wuiiiiih, aku yang ngelihat jadi klepek - klepek. Ternyata didunia bisa ada mata semacam karakter anime begitu, ya? 3. Rani Mukherji Aku heran, kenapa mata seorang Rani Mukherji bisa secerah itu? Matanya bening banget dan terlihat teduh sekaligus menenangkan. Tanpa harus memakai softlens, mata Rani sudah terlihat begitu indah dan mempesona. 4. Deepika Padukone Entah kenapa, aku merasa tatapan

Seleraku : 10 Film Terbaik Rani Mukerji

1. Kuch - Kuch Hota Hai Walaupun di film ini Rani hanya menjadi Supporting Actress, tapi, film inilah yang mampu mengangkat nama seorang Rani Mukerji menjadi seorang actress papan atas. Bahkan Rani berhasil meraih penghargaan Best Supporting Actress. Karakter Tina begitu melekat di ingatan penggemar film Bollywood. Bahkan yang membuatku menyukai seorang Rani Mukerji, ya, karena perannya sebagai Tina Malhotra yang cantik dan feminine. Pada kenyataannya Kuch - Kuch Hota Hai adalah satu satu film Rani yang paling sukses dan nggak lekang oleh waktu. Sampai sekarang saja, TV swasta kita masih sering memutar film yang bercerita tentang persahabatan Rahul dan Anjali ini. Saking seringnya, jalan ceritanya mungkin sudah kita hafal di luar kepala. Lagu - lagunyapun masih sangat enak didengarkan, nggak kalah dengan lagu dari film Bollywood terbaru. Pokoknya film satu ini adalah film wajib yang harus ditonton bagi penggemar film Bollywood. Jangan ngaku sebagai penggemar Shahrukh, Kajol dan R

Seleraku : 10 Lagu K-Pop Bertema Fantasy Dreamy Terfavorite

1. IU - You And I Melihat Music Video dan mendengar lagu IU satu ini benar - benar bisa membawaku ke dalam dunia khayalan. Story line-nya 'fantasy' banget ala - ala Sleeping Beauty. Tapi, bedanya yang tertidur adalah cowok cute dan unyu - unyu, bukan si Putri Cantik. Sumpah, Lee Hyun Woo di sini imut banget. Jadi pengen cubit - cubit pipinya, dech. Cocok banget dipasangkan dengan IU yang juga super cute. Awal nemu Music Videonya, aku sampai mutar berulang kali saking suka dengan story linenya. Entah karena apa, Lee Hyun Woo bisa sampai tertidur, koma atau mati suri. Yang jelas Hyun Woo nggak sadarkan diri dan IU tetap setia menanti Hyun Woo terbangun lagi bersama dengan si bebek pakai syal # Lucu banget, dech, itu bebek. Setelah sekian lama, IU mulai putus asa karena Hyun Woo nggak juga membuka mata hingga akhirnya IU memilih pergi dengan memakai mesin waktu bersama si bebek dengan harapan Hyun Woo akan kembali tersadar secepatnya. Yah, meskipun konsekuensinya mereka berdua