Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Aku Dan Aku : Ketika Kau Patah Hati

Tunggu, sepertinya ada yang salah denganmu belakangan ini. Aku merasa ada yang tidak beres dengan hatimu. Sebenarnya apa yang terjadi padamu hingga membuatmu seakan kehilangan akal sehat? Jangan katakan kalau kau masih memikirkannya. Jangan katakan kalau kau masih berharap untuk bertemu dengannya. Dan aku panik setengah mati ketika kau menganggukkan kepalamu. Kau benar - benar masih berharap bisa bertemu dengannya. Hey, sadarlah! Kau dan dia tidak mungkin bisa bertemu kembali. Ingat, kau hidup di dunia nyata bukan dalam dongeng atau film dimana kebetulan dan keajaiban bisa terjadi. Aku sungguh tidak menyangka kau akan memikirkannya sampai seperti ini. Aku pikir rasa yang kau rasakan itu hanyalah rasa sesaat hanya karena kau sering melihatnya. Aku kira kau akan melupakannya ketika kalian tidak saling bertemu. Tapi, nyatanya kau masih berharap ada kebetulan atau keajaiban yang bisa mempertemukanmu dengannya. Ayolah, apakah kau yakin dengan perasaaanmu? Kembalikan akal sehatmu. Berpi

Aku Dan Aku : Ketika Kau Jatuh Cinta

Apa yang salah denganmu? Pertanyaan itu benar- benar memenuhi isi kepalaku dan membuat mulutku gatal ingin segera melontarkan pertanyaan itu padamu. Aku sungguh tidak mengerti dengan apa yang terjadi padamu. Sebelumnya tidak pernah ku rasakan jantungmu berdebar dengan begitu kencangnya. Aku nyaris mengiramu terkena penyakit jantung karena debaran jantungmu yang tidak seperti biasa. Dan tahukah kau, tawaku hampir meledak ketika aku tahu apa yang menjadi penyebabnya. Aku kira hatimu sudah benar - benar membeku dan membuatmu nyaris tidak mengenal dengan yang namanya jatuh cinta kepada seseorang. Tapi, kali ini akhirnya aku bisa merasakan jantungmu berdebar begitu hebat ketika kau melihatnya. Aku benar - benar tidak mengerti, apa seperti itu rasanya menyukai seseorang? Kau terlihat seperti orang bodoh di mataku. Hey, hey!!! Jangan marah dulu padaku karena tadi aku mengatakanmu bodoh. Aku bahkan sampai harus mengulum senyum di bibirku karena tingkahmu saat mencuri pandang padanya terli

Teruntuk Pejuang Dua Garis

Beberapa waktu yang lalu, aku kembali mendengar keluh kesah seorang teman yang sampai saat ini belum mendapat kepercayaan memperoleh momongan setelah satu tahun menikah. Kalau dipikir, waktu satu tahun belumlah terlalu lama, tapi, bagi sepasang suami istri yang sudah menikah ditambah lagi dengan pertanyaan - pertanyaan 'kapan isi? Belum isi juga?' dan segala tetek bengeknya itu lumayan menyiksa. Dan pertanyaan itu akhirnya terlontar 'Apa kekuranganku?'. Suatu pertanyaan yang menyiratkan betapa patah hatinya ia ketika tamu bulanan itu datang. Itu terlukis dengan jelas dengan wajahnya yang sembab yang menandakan bahwa malam mungkin sudah ia habiskan dengan menangis. Duhai para pejuang dua garis, wahai para calon ibu yang sedang menanti sang buah hati yang belum kunjung hadir, itu bukanlah tentang kekurangan. Jika itu menjadi suatu kekurangan lalu apa kurangnya Siti Aisyah hingga ia tak jua mendapatkan keturunan? Jika itu menjadi suatu kekurangan, lalu kurang Sholeh a

Hobby Yang Tak Direstui

Hobby yang tidak direstui, ini sama sakitnya dengan cinta bertepuk sebelah tangan atau cinta yang tidak mendapat restu. Ingin berhenti, hati tidak rela. Ingin tetap melakukan, tapi, merasa bersalah bagai seorang pencuri. Akhirnya semua jadi serba salah ketika hobby itu berbenturan dengan keinginan orang tua dan itu pernah ku rasakan. Sejak dulu, aku bukan tipe orang yang aktif. Dari pada kongkow keluyuran, aku lebih suka berdiam diri di kamar sambil membaca buku. Yup, dari kecil aku suka sekali dengan buku, entah itu komik, novel atau pun tabloid. Waktu SMP aku sudah tergila - gila dengan tulisan Agatha Christie berkat novel - novel misterinya dan R.L Stine dengan 'GooseBump'nya. Sampai sekarang pun aku bahkan masih kagum dengan novel - novel lawas semacam 'Seribu Kunang - Kunang di Manhattan, Salah Asuhan, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijn, Atheis, Canting'. Ketika aku melihat buku, itu seperti aku sedang melihat harta karun. Tapi, sayangnya apa yang aku sukai j

Balada Buku Yang Ku Beri

'Jangan memberikan hadiah berupa buku yang belum pernah dibaca kepada orang lain', 😬 itu yang ada di benakku belakangan ini. Bukan berarti aku berniat memberikan buku bekas kepada orang lain, tapi, yang ku maksudkan di sini adalah akan jauh lebih aman kalau aku memberi hadiah buku yang sudah pernah ku baca dimana aku sudah tahu isinya seperti apa.  Beberapa hari yang lalu aku memang memberikan buku untuk salah satu temanku yang juga suka membaca, tapi, yang membuatku sempat sport jantung ketika dia bilang buku itu ditulis oleh penulis wattpad khusus tulisan dewasa. 🤯 Aku langsung schok, dong, ya! Karena memang sebelumnya aku sempat membeli novel yang ternyata bergenre +21. Mendadak aku berasa kayak ngasih dosa jariyah. 😫Aku langsung kepikiran untuk mengambil kembali apa yang sudah ku beri dan mengganti dengan buku yang lain.  Kebiasaanku dari dulu kalau beli buku nggak pernah merhatiin genre atau keterangannya. Lihat sampul bagus ambil, baca sinopsis oke ambil, wala