Apa yang salah denganmu? Pertanyaan itu benar- benar memenuhi isi kepalaku dan membuat mulutku gatal ingin segera melontarkan pertanyaan itu padamu. Aku sungguh tidak mengerti dengan apa yang terjadi padamu. Sebelumnya tidak pernah ku rasakan jantungmu berdebar dengan begitu kencangnya. Aku nyaris mengiramu terkena penyakit jantung karena debaran jantungmu yang tidak seperti biasa. Dan tahukah kau, tawaku hampir meledak ketika aku tahu apa yang menjadi penyebabnya. Aku kira hatimu sudah benar - benar membeku dan membuatmu nyaris tidak mengenal dengan yang namanya jatuh cinta kepada seseorang. Tapi, kali ini akhirnya aku bisa merasakan jantungmu berdebar begitu hebat ketika kau melihatnya.
Aku benar - benar tidak mengerti, apa seperti itu rasanya menyukai seseorang? Kau terlihat seperti orang bodoh di mataku. Hey, hey!!! Jangan marah dulu padaku karena tadi aku mengatakanmu bodoh. Aku bahkan sampai harus mengulum senyum di bibirku karena tingkahmu saat mencuri pandang padanya terlihat sangat lucu. Kau terlihat seperti bocah yang baru mengenal cinta. Dan pertanyaan itu kembali mengudara di benakku, apa itu yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? Ah, rasanya aku ingin bertepuk tangan dan merayakan hal ini. Si beku akhirnya jatuh cinta. Akhirnya hal seperti itu terjadi padamu.
Kau bahkan tanpa sadar tersenyum ketika ia berpapasan denganmu, senyum yang teramat jarang tersungging di bibirmu. Melihat gelagatmu, aku yakin kalau kau memang jatuh cinta. Tapi, anehnya kau masih saja mengingkari perasaanmu sendiri. Apa kau masih belum menyadari rasa itu? Itu yang dinamakan dengan cinta, kawan! Kau tidak perlu mengelak dari perasaanmu. Jujur saja padaku. Bukankah selama ini aku yang paling mengerti dengan perasaanmu?
Rasa cinta memang rumit. Bahkan aku sendiri tidak mengerti sepenuhnya dengan definisi 'cinta'. Rasa itu memang semacam misteri yang tidak mudah yntuk diketahui dan aku bersyukur karena kau bisa merasakan rasa yang unik itu. Kau bisa tersenyum hanya karena melihat hadirnya. Hatimu seketika menghangat begitu kau menyadari keberadaannya. Ketika ia tidak ada, kau berharap agar ia tiba - tiba datang. Tapi, ketika ia ada dihadapanmu, yang bisa kau lakukan hanya berpura - pura dingin dan membuang muka. Kau berlagak acuh, meski hatimu hampir meledak.
Apa rasa itu benar - benar sesusah matematika dan serumit kimia? Tidak bisakah rumusnya dipermudah agar kita bisa lebih mengerti cara kerjanya? Ketika sosoknya tidak tertangkap netramu, hatimu akan dipenuhi pertanyaan 'ke mana dia?'. Dan ketika iaada, hadir di hadapanmu, kau justru berharap ia tidak datang sehingga jantungmu bisa berdetak dengan normal. Jika kau terus seperti ini, aku takut kita berdua akan menggila bersama. Cukup kau saja yang gila, aku jangan. Karena jika aku juga ikut menggila maka siapa lagi yang bisa mengingatkanmu ketika kau akan melakukan hal - hal gila? AKu harus tetap waras agar kau baik - baik saja.
Dari seseorang yang bingung dengan hatimu
Aku
_Cherry Sakura_
Komentar
Posting Komentar