'Jangan memberikan hadiah berupa buku yang belum pernah dibaca kepada orang lain', 😬 itu yang ada di benakku belakangan ini. Bukan berarti aku berniat memberikan buku bekas kepada orang lain, tapi, yang ku maksudkan di sini adalah akan jauh lebih aman kalau aku memberi hadiah buku yang sudah pernah ku baca dimana aku sudah tahu isinya seperti apa.
Beberapa hari yang lalu aku memang memberikan buku untuk salah satu temanku yang juga suka membaca, tapi, yang membuatku sempat sport jantung ketika dia bilang buku itu ditulis oleh penulis wattpad khusus tulisan dewasa. 🤯 Aku langsung schok, dong, ya! Karena memang sebelumnya aku sempat membeli novel yang ternyata bergenre +21. Mendadak aku berasa kayak ngasih dosa jariyah. 😫Aku langsung kepikiran untuk mengambil kembali apa yang sudah ku beri dan mengganti dengan buku yang lain.
Kebiasaanku dari dulu kalau beli buku nggak pernah merhatiin genre atau keterangannya. Lihat sampul bagus ambil, baca sinopsis oke ambil, walaupun pada kenyataannya aku sering tertipu dengan sinopsis yang nggak sesuai dengan ekspektasiku. Berhubung kemaren aku beli banyak buku karena ada diskon, akhirnya aku memberikan satu buku untuk temanku sebagai hadiah.
Buku yang ku beli itu buku yang berasal dari wattpad dan jujur saja, aku memang bukan penggemar buku - buku dari wattpad. Ada beberapa buku wattpad yang ku beli, tapi, nggak pernah ku baca sampai selesai. Selalu berakhir di pertengahan halaman karena rasa penasaranku yang sudah keburu hilang.
Entah karena aku yang memang bukan pecinta cerita happy ending atau memang aku yang sudah terlanjur tersugesti kalau cerita - cerita di wattpad itu selalu happy ending. Bahkan walaupun ceritanya thriller sekalipun, endingnya pun sama yakni si korban penculikan pada akhirnya jatuh cinta pada si pria psiko yang sudah menyiksanya. Dari dulu aku suka dengan cerita yang nggak tertebak dan yang nggak sesuai dengan apa yang ku bayangkan makanya adekku selalu nyeletuk 'kau bikin cerita sendiri aja' tiap kali aku ngedumel. 😣Kesalahanku setiap kali membaca buku adalah ekspektasiku yang terlalu tinggi dan kebiasaanku suka menerka - nerka cerita, akhirnya ceritanya kemana bayanganku kemana.
Aku nggak bermaksud menjelek - jelekkan penulis wattpad, kok! Ada beberapa tulisan wattpad yang ku suka, tapi, kebanyakan yang ku suka cerita dimana tokoh prianya psiko😁. Nah, buku yang kuhadiahkan ke temanku itu lebih ke romance dengan karakter pria tampan dan kaya raya dimana aku sudah nggak lagi penasaran dengan alur dan endingnya. Kedua tokoh utama pasti akan saling jatuh cinta dan happy ending. Sedangkan temanku itu paling demen cerita - cerita romance yang happy ending. Klop, kan? Cuma ya itu, aku langsung kelabakan sewaktu dia bilang kalau penulis buku itu penulis 'hot'. Tahu sendiri, kan, tulisan di wattpad kalau masuk kategori 'hot' ceritanya gimana? 😱.
😫 Aku yang sudah jarang baca - baca tulisan di wattpad langsung searching ke wattpad untuk memastikan sembari berharap jangan sampai buku yang ku beri beneran buku bergenre rate m yang bisa merusak otak polos seseorang. Dengan panik, aku mencari judul buku yang aku bahkan lupa judulnya apaan. 😱Bayangkan aja, aku harus nyari judul yang aku nggak tahu judulnya apa dan untungnya ketemu. Aku bahkan rela membaca sampai bab 14 hanya untuk memastikan buku itu aman damai sentosa untuk otak orang lain. Dan aku baru bisa bernapas lega ketika tidak menemukan adegan - adegan aneh. 😵Aku bacanya sampai ngebut!!! Pokoknya setelah ini aku bertekad hanya akan memberikan hadiah buku yang aku sudah tahu ceritanya. Kapok, gaeees!!!
Sebenarnya aku juga nggak munafik. Bacaan dan tontonanku selama ini juga nggak tergolong bersih atau suci. 😏Lha, tontonanku saja sejenis 'Hatchet, Scream, Saw, Siccin' , mau suci bagaimana coba? Tapi, tetap saja aku merasa bersalah kalau sampai memberi buku yang salah, padahal yang ku berikan buku itu tipikal orang yang sudah dewasa dan open minded yang tentunya sudah tahu membedakan antara yang baik dan buruk.
Jadi untuk siapapun yang ingin memberikan hadiah buku harus lebih hati - hati dan teliti, ya? Karena buku - buku bergenre dewasa dan komik - komik yang nggak cocok untuk anak ada buanyaaaak. Waktu masih SMA dulu, aku pernah salah membeli komik. 🤣Bahkan saking kagetnya, komik yang baru ku beli itu langsung aku ceburin ke sungai yang ada di depan toko dimana aku membeli komik itu. 😅Tindakan membuang sampah di sungai sebenarnya bukan perbuatan bagus, tapi, saking kagetnya aku refleks membuang komik itu. 😱 Gila aja kali kalau aku sampai bawa pulang komik model begitu. Yang ada kepalaku bisa diketok emak.
Jadi sekali lagi, hati - hati dengan buku yang akan dibeli dan dihadiahkan. Jangan sampai kecolongan, terutama untuk anak - anak. Karena tiap kepala itu isinya beda. Ada yang bisa memilah - milah, ada yang bisa menjadikan yang jelek itu sebagai pembelajaran dan nggak sedikit juga yang justru melakukan sebaliknya yakni menerima mentah - mentah tanpa memikirkan baik atau buruk serta akibatnya.
Jadi sekali lagi, hati - hati dengan buku yang akan dibeli dan dihadiahkan. Jangan sampai kecolongan, terutama untuk anak - anak. Karena tiap kepala itu isinya beda. Ada yang bisa memilah - milah, ada yang bisa menjadikan yang jelek itu sebagai pembelajaran dan nggak sedikit juga yang justru melakukan sebaliknya yakni menerima mentah - mentah tanpa memikirkan baik atau buruk serta akibatnya.
_Cherry Sakura_
Komentar
Posting Komentar