Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Ada apa dengan Shahrukh Khan?

Ada apa dengan Shahrukh Khan? Pertanyaan itu yang belakangan ini selalu muncul di kepalaku setiap kali menonton film - film terbaru Shahrukh Khan. Entah hanya perasaanku saja atau memang film - film Shahrukh Khan di era tahun 2015 semakin kurang meninggalkan bekas, terasa kurang menggigit dan nggak nyantol di hati. Setiap kali menonton film Shahrukh Khan yang seharusnya masih 'kekinian', perasaan kecewa justru lebih mendominasi karena ternyata realitanya nggak sesuai dengan ekspektasi. Kita tahu sendiri bagaimana sepak terjang Shahrukh Khan selama bertahun - tahun di perfilman Bollywood. Shahrukh Khan bisa dianggap sebagai salah satu Raja Bollywood. Salah satu peraih Best Actor Filmfare Award terbanyak. Jadi nggak heran kalau ekspektasi terhadap film baru sang Badshah Of Bollywood ini selalu tinggi, bahkan terlampau tinggi. Pecinta film Bollywood pasti tahu bagaimana kelas seorang Shahrukh Khan dan setinggi apa levelnya. Tapi, belakangan ini setiap kali menonton film S

Tentang Cinta : Bidam & Deok Man

ANTARA CINTA DAN EGO Bidam dan Deok Man, kedua karakter ini berasal dari Drama The Great Of Queen Seok Deok yang dibintangi oleh Lee Yoo Won dan Kim Nam Gil. Meskipun aku bukan pecinta drama bertema saeguk, tapi, aku sempat jatuh cinta dengan drama ini. Ada banyak intrik di dalamnya dan aku sangat menyukai karakter - karakter yang ada. Entah itu karakter protagonis atau antagonis, masing - masing memiliki kelemahan dan kekuatannya sendiri. Dan dari sekian banyaknya karakter yang ada, karakter Bidam dan Deok Manlah yang paling menarik perhatianku (Termasuk Mishil, aku suka dengan karakter Mishil meskipun dia adalah karakter antagonis).  Berbeda dengan drama Korea kebanyakan, drama The Great Of Queen Seon Deok memang tidak terlalu memfokuskan pada kisah percintaan para pemainnya. Romantisme itu memang ada, tapi, hanya sebagai bumbu penyedap saja. Meskipun scene romantis tidak terlalu mendominasi, tapi, aku suka dengan hubungan yang terjalin antara Bidam dan Deok Man. Manis, wala

Tentang Cinta : Rama & Sinta

HITAM PUTIH CINTA Rama dan Shinta, dua tokoh dari kisah Ramayana ini bisa dianggap sebagai salah satu Icon Cinta Sejati selain Romeo dan Juliette. Aku sendiri pernah mengagumi kekuatan cinta dari Rama dan Shinta. Keduanya seolah pasangan sempurna yang diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain. Sri Rama Wijaya yang tampan dan berjiwa ksatria disandingkan dengan Dewi Shinta yang cantik dan setia. Bukankah keduanya benar - benar tampak seperti pasangan yang tanpa cacat cela? Siapa yang bisa meragukan cinta keduanya? Ketika Sri Rama diasingkan ke hutan yang jauh dari kemewahan Istana, Dewi Shinta mengikuti sang suami dengan penuh keikhlasan dan kepatuhan. Mereka tetap saling mengasihi meski ditengah kekurangan. Begitupun dengan Dewi Shinta yang tetap setia pada Rama meski selama bertahun - tahun diculik oleh Rahwana. Tak sedikitpun kesetiaan Dewi Shinta terhadap Rama goyah, meskipun kemewahan dan segala kesenangan duniawi diberikan oleh Rahwana. Dewi Shinta yang dipe

Tentang Cinta : Hanafi & Corrie (Salah Asuhan)

CINTAILAH CINTA 'Salah Asuhan', terakhir kali aku membaca novel ini ketika aku masih duduk di bangku SMA. Sejak itu karya dari Abdoel Moeis ini menjadi salah satu novel dengan gaya penulisan Melayu yang aku suka. Bahkan walaupun sekarang ada begitu banyak novel - novel kekinian yang Best Seller, aku masih sering merindukan karya tulis Angkatan Balai Pustaka. Untuk anak jaman sekarang, membaca karya tulis dari Angkatan Balai Pustaka mungkin akan sedikit merepotkan karena gaya penulisannya yang masih sangat 'Melayu' dan kaku. Tapi, menurutku justru itu yang menjadi kelebihan dari tulisan era Angkatan Balai Pustaka. Tulisan era Angkatan Balai Pustaka terasa lebih berseni dan sangat khas. Dari segi cerita juga selalu ada nilai moral dan makna kehidupan yang bisa diambil. Hanafi, karakter inilah yang menjadi karakter utama dalam novel 'Salah Asuhan'. Jika kebanyakan tokoh utama dalam cerita selalu digambarkan bak malaikat baik hati yang tanpa cacat cela maka

Tentang Cinta : Gulabji & Raj

DUA CINTA DENGAN DUA WARNA Gulabji, karakter yang ada dalam film Bollywood berjudul Saawariya ini memang bukanlah karakter utama. Karakter yang diperankan oleh Rani Mukerji ini hanyalah sosok peran wanita pendukung, tapi, lagi - lagi sang pemeran pendukunglah yang menarik perhatianku daripada sang bintang utama. Entah kenapa di tiap film yang disutradarai Sanjay Leela Bhansali, sang pemeran pendukung selalu terlihat lebih bersinar dengan caranya mencintai. Setiap kali menonton film karya SLB, aku selalu mengatakan sang pemeran utama sering kali mencintai dengan cara yang pincang dan tidak sempurna. Sang pemeran utama sering kali mencintai, tapi, setelah itu mereka buta dengan sekelilingnya. Mereka mencintai lalu tanpa disadari cinta itu melukai entah siapa. Entah dirinya sendiri atau bahkan orang lain. Dan aku sungguh tidak suka dengan cinta yang seperti itu. Hal serupa juga terjadi di dalam film 'Saawariya'. Film ini sebenarnya tentang cinta Raj pada Sakinah, cinta

Tentang Cinta : Wang Yeo & Kim Sun

CINTA, LUKA DAN PENYESALAN Goblin. Drama Korea satu ini memang sudah lama tamat, tapi, sampai sekarang rasanya masih susah untuk move on dari Drama yang dibintangi para Ahjussi tampan ini. Dari segi cerita dan visualisasi, semuanya perfect. Pemandangan alam yang disajikan sangat indah. Aku suka dengan dedaunan maple, salju, bunga persik, lilin dan semua yang ada dalam Drama ini. Semuanya sangat - sangat indah, walaupun kisah cinta yang ada di dalamnya justru tak seindah penampakan bunga persik di tengah salju. Terutama untuk kisah cinta Wang Yeo dan Kim Sun yang penuh dengan tragedi dan dihiasi air mata. Sekali lagi, aku jatuh cinta dengan kisah cinta dari para Second Lead Couple. Menurutku, Wang Yeo dan Kim Sun memiliki kisah cinta yang mencolok dan tidak bisa diabaikan. Cinta mereka melingkupi banyak hal. Bukan hanya sebatas kebahagiaan karena mencintai, tapi, juga ada luka dan pengorbanan di dalamnya. Keduanya saling mencintai, tapi, kebahagiaan itu seperti tak pernah berad

Tentang Cinta : Saap Norasing

KETIKA CINTA MENJADI SEBUAH OBSESI Saap Norasing atau yang lebih dikenal dengan judul 'Kutukan' merupakan Lakorn atau drama Thailand yang dulu sempat booming di Indonesia. Berhubung aku termasuk generasi 90-an, sudah barang tentu aku menjadi salah satu pecinta drama ini. Pertama kali aku menonton drama ini, tidak bisa dipungkiri penyebab utamanya karena aku terlanjur terpesona dengan sosok karakter utama pria. Sosok sang siluman terlampau rupawan sehingga membuatku lupa kalau ia adalah karakter antagonis, penjahat yang egois dan sadis yang seharusnya dibenci. Chosingatai, sosoknya boleh saja tampan dan rupawan, tapi, dibalik kesempurnaannya, Chosingatai adalah siluman singa atau srigala? (Aku lupa) yang akan berubah menjadi monster dengan bau yang sangat busuk setiap kali bulan purnama muncul. Keberadaan Chosingatai pun selalu membawa hal buruk untuk sekitarnya. Hewan - hewan akan mendadak mati jika mendekati area kediamannya dan yang lebih parahnya lagi, Chosingatai s

Tentang Cinta : Siluman Ular Putih

CINTA YANG MELANGGAR BATAS Serial Mandarin satu ini merupakan salah satu serial paling terkenal di masanya. Siapa yang tidak tahu tentang legenda Siluman Ular Putih yang jatuh cinta pada seorang manusia? Saking terkenalnya, dulu sempat ada sinetron Indonesia yang juga bertema sama, tapi, aku lupa siapa artisnya. Bahkan versi filmnya pun ada. Untuk kisah cinta Siluman Ular Putih ini, aku tidak akan membahas kisahnya berdasarkan serial TV yang happy ending. Dibandingkan versi serial TV dimana pada akhirnya kekuatan cinta berhasil menyatukan Siluman Ular Putih dengan lelaki yang dicintainya, aku justru lebih suka dengan akhir kisah Siluman Ular Putih dalam 'The Sorcerer And The White Snake'. Itu jauh lebih masuk akal dan sesuai dengan logika. Ya, meski saling mencintai pada akhirnya keduanya harus terpisahkan. Sang Siluman Ular Putih terperangkap selamanya di dalam Pagoda sedangkan Xu Xian hanya bisa berada di luar pagoda. Ketika menonton film 'The Sorcerer And Th

Tentang Cinta : Jaka Tarub & Nawang Wulan

ANTARA CINTA DAN KEBOHONGAN  Jaka Tarup, tentunya kita sudah sangat familiar dengan dongeng tanah air satu ini. Kisah dimana seorang pemuda biasa yang jatuh cinta dan menikahi seorang bidadari. Mungkin itu yang dinamakan dengan beruntung. Bayangkan saja, seorang manusia dengan segala keterbatasannya bisa mempersunting bidadari yang tentu saja cantik jelita. Siapa yang tidak iri melihat peruntungan Jaka Tarup? Jaka Tarup yang hanya manusia biasa bisa beristrikan bidadari dan memiliki putri yang menggemaskan. Bukankah hidup Jaka Tarup bisa dikatakan sempurna? Ya, sempurna jika saja ceritanya hanya sampai disitu seperti kebanyakan dongeng - dongeng lainnya. Tamat sempurna dengan kata - kata 'Akhirnya mereka hidup berbahagia selamanya'. Tapi, nyatanya hidup Jaka Tarup tak sesempurna yang dibayangkan. Kebahagiaan yang didapatkannya hanya bersifat sementara. Dari kisah Jaka Tarup, ada hal yang seharusnya bisa dijadikan pelajaran yakni apapun yang dimulai dari sebuah ke

Tentang Cinta : Nabi Muhammad SAW & Siti Khadijah

CINTA SEJATI YANG TAK  TERGANTIKAN Bicara soal cinta sejati, kebanyakan dari kita pasti akan langsung terpikirkan kisah Romeo And Juliet. Begitu banyak muda mudi yang sedang jatuh cinta mengagungkan kisah cinta yang ditulis oleh William Shakespeare tersebut.  Kisah dimana sepasang kekasih rela mati demi cinta. Bagi sebagian orang mungkin itu romantis, tapi, bagiku itu sangat mengerikan. Ayolah, bagaimana bisa bunuh diri menjadi sesuatu yang romantis jika dalam agama saja bunuh diri adalah hal yang dilarang. Bahkan semua agama tidak ada yang membenarkan bunuh diri. Jika kebanyakan orang lain langsung teringat dan memilih Romeo And Juliet sebagai pemilik kisah cinta sejati, aku justru langsung teringat kisah antara Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah sebagai kisah cinta sejati yang sebenarnya. Cinta yang sebenarnya sangat indah dan agung untuk sepasang manusia. Bagi para pembenci, mereka pasti akan mengatakan Nabi Muhammad adalah seorang pedofil atau laki - laki tidak setia

Tentang Cinta : Devdas & Paro

CINTA SEJATI YANG KALAH Devdas, film Bollywood satu ini merupakan salah satu film Shahrukh Khan yang paling memorable dengan kisah cinta yang tragis. Ya, akhir dari kisah cinta Dev dan Paro jauh dari ekspetasi para pecinta film Bollywood dimana biasanya para karakter utama akan bersama dan bahagia di akhir cerita.  Devdas dan Paro memang karakter utama dalam kisah cinta ini, tapi, mereka bukanlah dua karakter utama yang dijanjikan akan hidup bahagia berdua. Mereka saling mencintai, tapi, mereka adalah pecinta yang harus terluka karena rasa cinta mereka sendiri. Pecinta yang kalah. Bicara tentang kisah cinta Dev dan Paro membuatku teringat dengan Bajirao dan Mastani. Kebetulan kedua film ini disutradarai oleh orang yang sama yaitu Sanjay Leela Bhansali dimana kisah cintanya sama - sama berakhir tragis. Pecinta yang pada akhirnya menderita bahkan mati karena rasa cintanya itu sendiri. Sama seperti Bajirao dan Mastani, ada banyak perbedaan dan batas - batas yang juga meng

Tentang Cinta : Little Mermaid

MENCINTA YANG SIA - SIA Little Mermaid, salah satu dongeng favoriteku selain Cinderella. Setidaknya ada empat film kartun tentang Putri Duyung yang pernah ku tonton dan semuanya selalu happy ending. Sang Putri Duyung dan Pangeran akhirnya hidup berbahagia. Yup, akhir klise yang selalu ditemukan dalam setiap dongeng. Begitupun dengan cerita - cerita Putri Duyung yang pernah ku baca di beberapa komik. Meskipun penuh perjuangan, pada akhirnya Sang Putri Duyung adalah pemenangnya. Berhasil memenangkan hati sang pujaan hati dan hidup berbahagia selamanya. Benar - benar kisah manis yang selalu diimpikan oleh para anak perempuan. Tapi, sebenarnya apakah kisah Sang Putri Duyung semanis dan seindah itu? Apakah pengorbanannya yang penuh dengan rasa sakit mendapatkan balasan yang setimpal? Benarkah Sang Putri Duyung yang telah memiliki kaki berhasil menawan hati sang Pangeran dan menjadikan Pangeran sebagai miliknya? Nyatanya, kisah cinta Sang Putri tidaklah semanis yang dibayang