Ada apa dengan Shahrukh Khan? Pertanyaan itu yang belakangan ini selalu muncul di kepalaku setiap kali menonton film - film terbaru Shahrukh Khan. Entah hanya perasaanku saja atau memang film - film Shahrukh Khan di era tahun 2015 semakin kurang meninggalkan bekas, terasa kurang menggigit dan nggak nyantol di hati.
Setiap kali menonton film Shahrukh Khan yang seharusnya masih 'kekinian', perasaan kecewa justru lebih mendominasi karena ternyata realitanya nggak sesuai dengan ekspektasi. Kita tahu sendiri bagaimana sepak terjang Shahrukh Khan selama bertahun - tahun di perfilman Bollywood. Shahrukh Khan bisa dianggap sebagai salah satu Raja Bollywood. Salah satu peraih Best Actor Filmfare Award terbanyak. Jadi nggak heran kalau ekspektasi terhadap film baru sang Badshah Of Bollywood ini selalu tinggi, bahkan terlampau tinggi.
Pecinta film Bollywood pasti tahu bagaimana kelas seorang Shahrukh Khan dan setinggi apa levelnya. Tapi, belakangan ini setiap kali menonton film Shahrukh Khan, aku nggak bisa menemukan apa yang biasa aku lihat pada sosok Shahrukh Khan. Padahal dulu, hanya dari ekspresi wajahnya saja, aku bisa langsung ikut menangis. Nggak perlu dialog super panjang, hanya dari pandangan matanya saja, semua kesedihan bisa tersampaikan dengan sempurna.
Semenjak era Dilwale yang release di tahun 2015 sampai terakhir Zero yang tayang di tahun 2018, aku nggak pernah lagi menangis ketika menonton film - film Shahrukh Khan. 🤔 Beda banget, lho, dengan film - film Shahrukh Khan di era 2000-an yang selalu sukses menyebabkan banjir air mata, yang selalu membuat kita rindu untuk menonton ulang. Semenjak tahun 2015, film Shahrukh Khan tersebut hanya sekali saja aku tonton dan sampai sekarang aku nggak ada niat untuk menonton ulang Dilwale, Fan, Raees, Jab Harry Met Sejal ataupun Zero.
Hanya sekali saja aku menonton dan sama sekali nggak ada kerinduan untuk kembali melihat film - film tersebut. Gimana aku mau menonton ulang kalau film - film tersebut sama sekali nggak meninggalkan rasa? Rasanya itu nggak sama dengan film Shahrukh Khan era 2000-an. Kabhi Kushi Kabhie Gham, Main Hoon Na, Kal Ho Naho, Devdas, Mohabbatein. Ya ampun, itu deretan film - film yang sukses bikin mewek dan rasa sakitnya aja sampai sekarang masih kerasa.
Bahkan untuk film Don dimana Shahrukh Khan jadi penjahat saja, aku tetap deg - degan. Nonton Kabhi Alvida Nah Kehna yang paling ku benci saja, aku masih bisa menangis saking terpesona dengan ekspresi para aktor aktrisnya. Tapi, kenapa film Shahrukh Khan jaman sekarang nggak bisa membuatku menangis lagi? Kenapa nggak bisa bikin sedih? Kenapa jalan ceritanya begitu datar? Kenapa sama sekali nggak ada bom yang bisa membuat sport jantung?
Dibandingkan film itu sendiri, aku malah lebih kecantol dengan salah satu lagu soundtrack. 😌 Lagunya masih jauh lebih membahana dari pada jalan cerita. Ketika menonton Dilwale, aku justru lebih terkesan dengan lagu Gerua. Di era Raees, lagu Zaalima dan Sanson Ke yang berhasil menarik hatiku. Jab Harry Met Sejal, film ini juga biasa saja. Malah menurutku lebih romantis dan membekas lagu Hawayein daripada filmnya secara keseluruhan. Dan yang terakhir Zero dimana aku lebih memilih memenangkan lagu Mere Naam Tu. 😋
Lagunya masih oke, tapi, selebihnya B. Nggak ada yang spesial. Nggak ada yang bisa dirindukan. Itulah yang membuatku selalu bertanya, kenapa? Ada apa dengan sang King Khan ketika memilih sebuah film? Apa yang sedang dipikirkannya ketika membaca skrip film?
Untuk film Zero, satu - satunya yang membuatku terpukau hanya karakter Anuskha Sharma. Hanya itu saja. Nggak ada entry scene yang membuat hati berdebar ketika sang tokoh utama mulai muncul. Coba bandingkan dengan entry scene di film Kal Ho Ha No dimana karakter Aman yang diperankan Shahrukh Khan muncul dengan kerennya. Sampai sekarang kalau melihat kemunculan Aman pertama kali di Kal Ho Na Ho, hati masih suka berdebar nggak karuan.
Pertemuan pertama antar tokoh utama juga nggak greget. 'Lha, hanya begitu saja!'. Ya, hanya begitu saja. Biasa, nggak spesial. Sedangkan selama aku menonton film Shahrukh Khan, pertemuan antar tokoh utama itu selalu so sweet. Ingat bagaimana pertama kali Rahul bertemu Tina di Kuch Kuch Hota Hai? Lebaynya ekspresi terpesona Mayor Ram saat melihat Miss Cahndi di Main Hoon Na atau pertemuan pertama Rahul dan Minama di Chennai Express yang drama banget?
Satu hal lagi yang membuatku heran ketika menonton film Zero adalah karakter Babita yang diperankan Katrina Kaif. Untuk apa Katrina ada di situ? Itu yang selalu ada di benakku. Katrina memang cantik, tapi, aku merasa karakternya juga nggak penting - penting banget. Hanya sebatas peran pendukung atau hanya sebagai pemanis? Entah aku yang kurang menyimak, tapi, aku sama sekali nggak merasa karakter Babita berperan kuat di film Zero.
Biasanya dalam film Bollywood, sekecil apapun peran pendukung pasti ada peranan pentingnya di sepanjang film seperti yang ada di film Jab Tak Hai Jaan yang juga diperankan Shahrukh Khan, Katrina Kaif dan Anushka Sharma. Di film itu Anuskha Sharma memang hanya peran pendukung, tapi, keberadaan tokoh Anuskha sebagai Akira jelas adanya untuk apa.
Biasanya aku suka film dengan trio artis, tapi, khusus film Zero, trio kali ini kayak nggak guna. Beda banget dengan trio Shahrukh Khan, Aishwarya Rai dan Madhuri Dixit di Devdas. Atau Kuch Kuch Hota Hai dimana cinta segitiga antara tokohnya ngjleb banget. Beneran masih mending era Jab Tak Hai Jaan karena masih ada sensasi dan rasa gregetnya. Aku masih bisa bimbang mau ngeship pasangan yang mana, Amar - Mira atau Amar - Akira.
Aku benar - benar rindu dengan film Shahrukh Khan yang selalu bisa mengaduk - aduk emosi. Aku ingin film yang secara keseluruhan indah, bukan hanya lagunya saja yang indah. Film yang bisa membuat rindu, bukan hanya film yang hanya sekali tonton setelah itu good bye.
Satu hal lagi yang membuatku heran ketika menonton film Zero adalah karakter Babita yang diperankan Katrina Kaif. Untuk apa Katrina ada di situ? Itu yang selalu ada di benakku. Katrina memang cantik, tapi, aku merasa karakternya juga nggak penting - penting banget. Hanya sebatas peran pendukung atau hanya sebagai pemanis? Entah aku yang kurang menyimak, tapi, aku sama sekali nggak merasa karakter Babita berperan kuat di film Zero.
Biasanya dalam film Bollywood, sekecil apapun peran pendukung pasti ada peranan pentingnya di sepanjang film seperti yang ada di film Jab Tak Hai Jaan yang juga diperankan Shahrukh Khan, Katrina Kaif dan Anushka Sharma. Di film itu Anuskha Sharma memang hanya peran pendukung, tapi, keberadaan tokoh Anuskha sebagai Akira jelas adanya untuk apa.
Biasanya aku suka film dengan trio artis, tapi, khusus film Zero, trio kali ini kayak nggak guna. Beda banget dengan trio Shahrukh Khan, Aishwarya Rai dan Madhuri Dixit di Devdas. Atau Kuch Kuch Hota Hai dimana cinta segitiga antara tokohnya ngjleb banget. Beneran masih mending era Jab Tak Hai Jaan karena masih ada sensasi dan rasa gregetnya. Aku masih bisa bimbang mau ngeship pasangan yang mana, Amar - Mira atau Amar - Akira.
Aku benar - benar rindu dengan film Shahrukh Khan yang selalu bisa mengaduk - aduk emosi. Aku ingin film yang secara keseluruhan indah, bukan hanya lagunya saja yang indah. Film yang bisa membuat rindu, bukan hanya film yang hanya sekali tonton setelah itu good bye.
_Cherry Sakura_
Komentar
Posting Komentar