T-Ara, group ini termasuk salah satu girlgroup generasi 2 yang menjadi favorite-ku. Meskipun sekarang memang sudah bukan eranya girlgroup gen 2, tapi, tetap saja girl group gen 2 punya tempat yang spesial. Menurutku tiap girl group gen 2 punya tipikal dan karakteristiknya sendiri. Ambil contoh After School dengan konsep sexy-nya yang tangguh dan dewasa, F(X) yang eksentrik dan rame bak remaja gaul yang modern dan T-Ara yang kental dengan konsep retro ala tahun 70-an.
Sebenarnya girlgroup generasi 2 punya kesempatan besar untuk lebih berjaya karena mereka punya power dan talenta mereka bukan kaleng - kaleng. Tapi, sayangnya agency mereka ngetreat mereka dengan nggak maksimal. Jika F(X) lebih banyak menghabiskan waktu mereka dengan Hiatus nggak jelas, begitupun dengan After School yang Hiatus panjang sampai kebablasan dimana pada akhirnya kontrak para member keburu habis maka yang terjadi pada T-Ara jauh lebih parah. Di sepanjang karier mereka, mereka harus menghadapi kebencian selama 5 tahun. Waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan masa - masa T-Ara dielu - elukan sebagai salah satu girlgroup kesayangan.
Kalau saja dulu group yang debut 29 Juli 2009 ini nggak terkena skandal yang menghancurkan karier mereka, mungkin saat ini T-Ara bisa sejajar dengan SNSD. Tapi, sayangnya skandal bullying di tahun 2012 dalam sekejap menghancurkan popularitas T-Ara yang sudah setinggi langit dan ngenasnya lagi, setelah 5 tahun dihujat kasus Bullying itu justru nggak terbukti sama sekali. Benar - benar bikin nyesek, bikin hati kretek - kretek karena selama itu juga penerimaan publik terhadap T-Ara selalu buruk. T-Ara kehilangan moment - moment penting dan berharga selama karier mereka.
Mereka nggak pernah lagi memenangkan posisi pertama di acara musik apapun. Kurang bagus apalagi lagu 'Tiamo', kurang nagih gimana lagu 'Sugar Free'??? Tapi, untungnya di penghujung kontrak mereka, T-Ara bisa memenangkan trophy untuk lagu 'What's Your Name'. Hadiah yang cukup indah untuk 5 tahun perjalanan T-Ara yang sudah jadi bulan - bulanan netizen.
Padahal T-Ara punya konsep yang unik. Lagu - lagunya khas. Ketika mendengar lagu - lagi dari group generasi 2, kita pasti langsung tahu. "Oh, ini lagunya T-Ara. Eh, ini pasti lagunya F(X). Ih, ini mah SNSD banget". Pokoknya mereka selalu punya lagu yang khas dan sesuai dengan image group mereka. Kalau dengar lagu T-Ara aku selalu berasa kembali ke tahun 1970 atau 80-an. Tapi, meski begitu kesannya sama sekali nggak ketinggalan jaman.
Dan yang aku suka dari group ini, mereka selalu punya lagu yang bagus. Bukan hanya main track, kayaknya sealbum - album lagunya bagus dan nagihin semua. Sampai sekarang aku masih suka baper dengar lagu 'Falling U'. Padahal lagu itu releasenya tahun kapan dan juga bukan lagu utama, tapi, nggak bosan - bosan didengerin.
Hal yang aku sesalkan, kenapa group ini harus selalu menambahkan atau ditambahkan dengan member baru. Padahal T-Ara dengan 6 member yang terdiri dari Boram, Soyeon, Qri, Eun Jung, Hyomin dan Jiyeon sudah cukup solid. Itu terbukti ketika group ini masih bisa bertahan sampai kontrak mereka habis. Group ini nggak disband meski dihujat dan dicaci maki habis - habisan. Bukan apa - apa, hanya saja penambahan dan pengurangan anggota tiba - tiba hanya menimbulkan masalah di tubuh T-Ara dan itu terbukti. T-Ara jatuh karena hal itu.
Padahal dulu T-Ara ngebooming banget berkat lagu 'Roly Poly'. Lagu - lagu mereka bagus. Segala jenis konsep berani dicoba. Kalau bikin MV-pun nggak setengah - setengah. Kalau ingat T-Ara, F(X) ataupun After School, aku sampai mikir, apa salah group ini, sih? Kok, nasibnya gitu - gitu banget. Terutama T-Ara dan F(X) yang membernya solid banget sampai nggak ada yang saling meninggalkan.
_Cherry Sakura_
Komentar
Posting Komentar