😅 Sebenarnya nggak ada gunanya juga aku menulis tentang Dreamcatcher karena aku benar - benar buta tentang apapun mengenai group ini? Aku baru tahu mereka debut tanggal 13 Januari 2017 itu juga karena barusan iseng - iseng buka google. Membernya siapa aja pun aku nggak tahu. Satu - satunya nama yang nyantol di otakku hanya Jiu karena kebetulan aku suka part Jiu di lagu ''Piri". Part Jiu di lagu "Piri" sukses menjadi part favorite-ku dan yang paling aku kangenin. 😌Tapi, kalau ditanya yang mana orangnya, aku angkat tangan. Sumpah, nggak ada satupun yang aku tahu tentang Dreamcatcher.
Kenapa aku tertarik untuk menulis tentang Dreamcatcher meski aku buta tentang group ini murni karena aku kecantol dengan lagu - lagu Dreamcatcher. Lagu pertama dan satu - satunya yang dulu aku punya di list hanya "Save Me". Pertama kali mendengar lagu "Save Me", aku merasa lucu. Mungkin karena genre lagunya lebih ke K-Rock dengan Japanese Vibe. Aku sempat mengira group ini berasal dari Jepang karena tipe lagunya yang rada ngerock dan bikin ingat ke soundtrack - soundtrack anime.
Tapi, hanya sebatas itu saja. Setelah itu aku tetap nggak tertarik untuk mengikuti Dreamcatcher sampai akhirnya group ini comeback dengan lagu "De Javu". Aku suka dengan intro lagunya. Kedengaran syahdu, meski ada di bagian - bagian tertentu kesyahduan yang membuaiku itu kebanting dengan musiknya yang tiba - tiba tinggi dan ngerock🤣. Aku sampai schok kemana lagu yang syahdu dan merdu yang baru saja ku dengar? 😂. Yah, memang tipe lagu Dreamcatcher seperti itu, jadi sepertinya aku harus membiasakan diri mendengar lagu Dreamcatcher yang suka ngerock.
Bagi kebanyakan pecinta K-Pop, genre Dreamcatcher yang lebih ke arah K-Rock agak nggak mainstream di telinga. Mungkin itu yang menjadi salah satu penyebab Dreamcatcher termasuk girlgroup yang underrated. Padahal konsep Dreamcatcher ini unik dan beda sendiri. Sumpah, lagu Dreamcatcher itu Japanese Vibe banget. Hampir semua lagu Dreamcatcher cocok untuk dijadikan soundtrack anime. Dengar lagu Dreamcatcher itu sudah berasa kayak AKB 48 yang nyanyi.
Satu lagi yang aku suka dari group ini adalah konsep MV yang creepy, tapi, juga cantik. Melihat MV Dreamcatcher seperti melihat film. Jadi meskipun aku nggak punya bias di group ini dan aku nggak kenal member - membernya siapa aja, aku tetap bisa menikmati MV mereka. Ibaratnya Dreamcatcher seperti VIXX versi cewek di mana MV mereka selalu dibumbui dengan hal - hal yang creepy dan dark, tapi, juga estetik. Beneran, deh, melihat MV Dreamcatcher itu sama sekali nggak bikin bosan.
Dengerin lagu Dreamcatcher juga bikin aku ingat group Kara yang sudah disband. Kalau dulu, group yang tipe lagunya Japanese Vibe banget dan cocok dijadiin soundtrack anime adalah Kara. Cuma bedanya tipe lagu Kara lebih cute dan sweet. Setelah Kara disband, akhirnya ada Dreamcatcher yang menjadi penerus untuk lagu - lagu dengan tipe Japanese begini.
Konsep Dreamcatcher benar - benar unik, mereka bisa menggabungkan sesuatu yang creepy dan cantik menjadi satu. Seperti Oh My Girl yang sering tampil dengan konsep yang dreamy dan fantasy, begitu juga dengan Dreamcatcher. Dreamcatcher juga sering memakai konsep yang dreamy dan fantasy, tapi, dalam balutan yang lebih dark.
_Cherry Sakura_
Komentar
Posting Komentar