'Catatan Juang' karya Fiersa Besari, salah satu daftar buku yang sedang atau akan aku baca dan setelah hampir sebulan dibeli, baru kemaren aku berhasil menyelesaikan bacaanku. 🤦Bisa dikatakan itu adalah sebuah penurunan yang luar biasa. Bagaimana bisa aku menghabiskan hampir sebulan hanya untuk membaca buku dengan halaman 303. Aku benar - benar harus membulatkan tekad dan konsisten untuk memulai kembali kebiasaan membacaku. Paling tidak dalam satu hari ada yang bisa aku baca. 💪 Pokoknya harus semangat membaca supaya hari - hariku tidak hanya diisi dengan bermain game atau nyangkut di IG.
Kembali ke buku yang ku baca, 'Catatan Juang' merupakan buku kedua dari Fiersa Besari yang ku baca setelah 'Garis Waktu'. Ya, karena di kali pertama membaca aku langsung menyukai rangkaian kata - kata di buku 'Garis Waktu' dan akhirnya aku memutuskan untuk berkelana di buku Fiersa yang lainnya.
Aku suka dengan cara penulisan Fiersa Besari tentang cinta, luka beserta kawan - kawannya. Kata - kata yang tertulis sangat - sangat indah untuk ukuran tulisan seorang laki - laki. Ya, kadang rasanya sulit dipercaya jika buku yang sedang ku baca itu ditulis oleh makhluk bergender laki - laki yang biasanya lebih memakai logika daripada perasaan.
Setelah membaca dua buku tersebut, aku berharap bisa segera menemukan buku Fiersa Besari berjudul 'Konspirasi Alam Semesta' di toko buku. Aku ingin melihat kejutan apa lagi yang bisa ku temukan di dalam buku tersebut. Kekuatan apa yang bisa didapatkan setelah sampai di halaman terakhir.
Hal lain yang aku suka dari Fiersa Besari selain gaya penulisannya adalah pesan - pesan yang tersirat dalam bukunya. Tulisannya bukan hanya tentang cinta dan patah hati, tapi, juga tentang cita - cita dan impian. Tentang keberanian untuk keluar dari zona nyaman demi meraih sebuah mimpi.
Ketika membaca 'Catatan Juang', aku selalu menyamakan diriku dengan tokoh Suar. Hanya bedanya, tokoh Suar berani mengambil tindakan nyata demi meraih mimpinya. Berani keluar dari zona aman dan nyaman. Sedangkan aku tidak pernah punya keberanian untuk sekedar melangkah satu langkah dari zona nyamanku. Aku lebih merasa nyaman dengan kehidupan sehari - hariku yang monoton.
Seperti yang kita tahu, keluar dari zona nyaman itu butuh keberanian yang sangat besar. Kita tidak tahu apa yang akan kita temukan, apa yang akan terjadi selanjutnya. Baik atau buruk, gagal atau berhasil, bertemu dengan kebahagiaan yang sesungguhnya atau bahkan mendapat penyesalan tak berujung. Entahlah!
Salah satu zona paling nyaman dan aman bagiku adalah ketika aku menjadi seorang anak. Aku sangat menyukai posisiku sebagai seorang anak. Aku tidak perlu memikirkan banyak hal dan tidak ada tanggung jawab apapun. Tidak ada yang mengharuskanku bangun pagi dan tidak ada rengekan yang akan membangunkan ku di tengah malam.
Saking terlenanya aku dengan zona nyaman tersebut, bahkan di usia yang sudah menginjak angka 28, aku masih belum memikirkan apa yang dinamakan pernikahan. Bagiku pernikahan itu seperti sebuah tanda hilangnya kebebasan. Belum lagi ditambah dengan tanggung jawab dan kewajiban ini itu. Dan yang terpenting adalah ketakutanku ketika aku tidak bisa menjadi orang tua yang baik.
Aku suka dengan keadaanku sekarang. Segalanya serba damai dan tenang. Aku bebas untuk bermalas - malasan. Aku bisa bersantai dan tidak ada tekanan apapun. Tapi, tetap saja ada perasaan gamang. Aku takut suatu saat nanti aku menyesali keputusanku. Aku bisa terus menjadi anak, tapi, orang tua tempatku bergantung tidak mungkin selamanya bisa bersamaku.
Selama membaca Catatan Juang, aku selalu berharap bisa memiliki sedikit keberanian seperti yang dimiliki tokoh Suar. Atau paling tidak aku bisa menemukan jimat yang bisa memberiku motivasi atau kekuatan untuk keluar dari cangkang. Karena bagaimanapun juga aku membenarkan pepatah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Bukankah penyesalan karena tidak berbuat apa - apa jauh lebih menyakitkan dan menyebalkan daripada gagal setelah mencoba? Dan aku paling takut jika harus menjadi bagian dari orang yang menyesal.
Ah, sepertinya aku harus lebih banyak membaca buku - buku penuh inspirasi dan motivasi untuk sekedar meredam rasa takutku. Untuk bisa menemukan kekuatan lebih banyak lagi. Karena percuma saja mengharapkan jimat atau semacamnya. Bagaimanapun juga perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri dan kekuatan itu hanya diri kita sendiri yang bisa menemukannya.
Aku benar - benar berharap suatu saat nanti bisa keluar dari zona nyaman dan amanku. Seperti halnya Suar, aku ingin bisa mencoba dan melakukan hal baru. Bisa melakukan banyak kebaikan. Paling tidak, ketika diri ini sudah tidak ada di dunia, masih ada hal baik yang bisa diingat. Yaah, semoga saja.
_Cherry Sakura_
📚📚📚
Komentar
Posting Komentar