Ya, aku kembali lagi😀. Selama beberapa hari ini sebenarnya aku sibuk memikirkan apa yang ingin ku tulis, tapi, hasilnya nihil. Tidak ada yang bisa ku tulis. Film yang sudah ditonton ataupun berita viral di IG seperti kasus Audrey, tidak ada satupun yang bisa memberikan inspirasi. Seperti biasa, penyakit malas memang susah untuk dikalahkan😌.
Tapi, hari ini aku bertekad paling tidak harus ada satu tulisan yang bisa ku tulis. Film horror Turki, aku ingin menulis dengan tema itu. Belakangan ini aku lebih suka menonton film horror Turki dari pada film dengan tokoh utama psikopat yang sibuk ke sana kemari petantang petenteng mencari korban.
😒Dulu - dulu aku memang paling suka film - film bertema gore penuh darah dimana psikopat gila sibuk mempreteli tubuh korbannya, tapi, belakangan ini aku suka mumet sendiri menonton film bertema psikopat. Entah kenapa tidak tega melihat si korban yang disiksa dan dibunuh perlahan - lahan. Rasanya aku pengen ikutan ngebacok si psikopat pakai kapak saking emosinya.
Sebenarnya film horor Turki juga tidak bisa dibilang bersih dari darah. Namanya film horor pasti ada adegan dimana darah berceceran dan orang mati dibunuh. Malah kadang film horor Turki jauh lebih menjijikkan. Tapi, paling tidak orang yang mati dibunuh itu prosesnya cepat. Bukan disiksa perlahan - lahan dimana anggota tubuh dipotong sedikit demi sedikit.
😧Tiba - tiba aku jadi ingat film 'Grotesque'. Haduuuuh, betapa laknatnya film itu😤. 'Grotesque' salah satu film Gore Jepang yang tidak pernah berhasil ku tonton sampai selesai dengan selamat. 😑Aku selalu sakit kepala dan sakit hati melihat si bapak gila itu dan akhirnya berhenti di tengah jalan.
😧Tiba - tiba aku jadi ingat film 'Grotesque'. Haduuuuh, betapa laknatnya film itu😤. 'Grotesque' salah satu film Gore Jepang yang tidak pernah berhasil ku tonton sampai selesai dengan selamat. 😑Aku selalu sakit kepala dan sakit hati melihat si bapak gila itu dan akhirnya berhenti di tengah jalan.
Kembali ke film horor Turki, entah kenapa aku selalu suka dengan pemandangan yang ada di film tersebut. Setiap kali melihat pemandangan yang ada, aku selalu teringat dengan pedesaan yang ada di game Resident Evil😅. Menurutku lokasi yang ada di film horor Turki seperti wujud nyata pedesaan di game Resident Evil.
Dan setiap kali melihat tipe perumahan yang ada di film tersebut, aku selalu merasa lucu. Rumah yang ditempati terlihat unik, cenderung kecil dan terbuat dari kayu. Semuanya serba tradisional dan sangat khas daerah pedesaan. Kalau dibilang cantik, sebenarnya tipe rumahnya tidak juga cantik. Bahkan tipe rumah seperti itu sama sekali bukan tipeku. Tapi, tetap saja aku merasa rumah - rumah yang ada di film horor Turki itu berseni.
Satu hal lagi yang membuatku menyukai film horor Turki adalah penampakan hantunya yang tidak seram sama sekali🤣. Dibandingkan film horor Thailand dan Indonesia, menurutku masih mending penampakan hantu Turki. Mungkin karena film horor Turki kebanyakan berhubungan dengan ilmu hitam dan dukun, jadi wujud hantunya masih layak untuk dilihat🙄.
Oya, walaupun sebenarnya tidak terlalu seram, tapi, ada hal yang tidak pernah ku lakukan ketika menonton film horor Turki yakni aku tidak pernah mau menonton film tersebut sambil makan sesuatu😬. Masalahnya film horor Turki itu sebelas dua belas dengan film horor Thailand. 😅Selalu ada adegan mengganggu yang menjijikkan.
Salah satu adegan paling memorable yang pernah ku tonton adalah adegan dalam film 'Siccin' dimana ada adegan sang nenek makan sesuatu dari kloset🤢. Dalam sekejap aku merasa apa yang ada di dalam perutku jungkir balik. Belum lagi adegan usus binatang dan lokasi yang terlihat kotor juga kumuh membuatku merasa jauh lebih aman dan nyaman menonton film tanpa harus mengunyah sesuatu 😏.
Salah satu adegan paling memorable yang pernah ku tonton adalah adegan dalam film 'Siccin' dimana ada adegan sang nenek makan sesuatu dari kloset🤢. Dalam sekejap aku merasa apa yang ada di dalam perutku jungkir balik. Belum lagi adegan usus binatang dan lokasi yang terlihat kotor juga kumuh membuatku merasa jauh lebih aman dan nyaman menonton film tanpa harus mengunyah sesuatu 😏.
Selain adegan yang sering kali menjijikkan, hal lain yang menurutku selalu ada dalam film horor Turki adalah para karakter yang terlihat baik justru merekalah penjahat yang sesungguhnya. Karena itu ketika menonton film 'Beddua', aku sama sekali tidak terkejut dengan ending yang ada. Walaupun sempat kesal dengan karakter perempuan tua yang terlihat jahat, tapi, aku sudah mempersiapkan diri dengan kemungkinan yang lain yakni kemungkinan ada si jahat yang lain.
Jadi setiap kali menonton film horor Turki, dari awal aku suka su'udzon duluan dengan karakter yang terlihat baik😂. Sepertinya ungkapan 'don't judge the books by it's cover' sangat cocok untuk karakter - karakter yang ada di film horor Turki.
_Cherry Sakura_
Komentar
Posting Komentar