😅 Jujur, jika dilihat dari segi umur sebenarnya sudah bukan masanya lagi untukku mengikuti yang namanya Idol Group Korea. Rasanya aku sudah terlalu tua untuk ikut terkagum - kagum melihat performa para Idol itu saat ada di atas panggung atau di MV. Ayolah, ingat umur! 😂 Itu yang kadang ku ingatkan untuk diriku sendiri.
Tapi, sampai sekarang aku masih suka melihat dan mendengarkan lagu - lagu Idol Group tersebut. Aku suka dengan kerja keras dan profesionalisme mereka. Tak bisa dipungkiri, Idol - Idol tersebut terlihat semakin bersinar di atas panggung. Itulah kenapa, meskipun aku bukan termasuk fans garis keras, aku merasa sangat kurang nyaman ketika orang - orang yang anti Korea selalu mengatakan 'plastik' pada para Idol ataupun aktor aktris asal Korea.
Ya, operasi plastik memang seolah sudah menjadi budaya di Korea Selatan. Lalu apa masalahnya? Bukankah para Super Star asal Hollywood pun banyak yang melakukan hal tersebut? Melihat dari segi agama, memang mengubah sesuatu ciptaan Tuhan adalah hal yang tidak dibenarkan. Tapi, sekali lagi, kultur dan agama di sana berbeda dengan Indonesia. Jadi hal tersebut tentu tidak bisa disamakan.
Bukan berarti aku mendukung operasi plastik, bagaimanapun juga bersyukur atas diri sendiri memang jauh lebih baik. Tapi, bukan berarti karena itu tidak sesuai dengan budaya dan agama kita lalu kita bisa mencela dan menyebut seorang manusia dengan sebutan 'plastik'. Menurutku itu sangat tidak etis. Yang direndahkan itu adalah manusia. Pantaskah kita menyebut dan menyamakannya dengan benda mati?
Aku sering kali melihat komentar - komentar merendahkan yang ditujukan untuk para Idol Korea tersebut dan meskipun komentar itu bukan ditujukan untukku, rasanya tetap saja menusuk hati. Mereka dikatakan hanya plastik yang menjual tampang atau banci yang hanya bisa menari. Bukan aku yang dijuluki seperti itu, tapi, rasanya hatiku ikut meradang karena aku tahu menjadi seorang entertainer di Korea sana tidaklah mudah.
Benar mereka terlihat bersinar di atas panggung, tapi, dibalik itu semua bukankah mereka hanya manusia biasa. Dikatakan sebagai manusia biasa itu masih jauh lebih baik karena sebenarnya ketika mereka memutuskan untuk menjadi Idol itu sama artinya mereka harus siap menjadi sebuah produk. Sebuah produk yang sempurna tanpa cacat cela.
Menjadi orang terkenal di Korea sana bukanlah hal yang mudah. Menjadi Idol atau entertainer di sana sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia ataupun Hollywood. Di Indonesia hanya dengan skandal atau gimmick seseorang bisa dalam sekejap menjadi terkenal. Siapapun bisa menjadi artis. Tapi, di Korea tidaklah seperti itu. Mereka perlu trainee selama bertahun - tahun dan itupun belum pasti bisa debut atau bahkan gagal.
Di Hollywood, seburuk apapun attitude sang artis, ia masih bisa diterima dan dicintai fansnya karena karya yang luar biasa dan bakatnya. Sebaliknya yang terjadi di Korea, sebagus apapun karya yang dihasilkan dan seberbakat apapun seseorang, jika attitudenya buruk maka dalam sekejap popularitasnya akan jatuh dan mereka tidak akan lagi dihargai. Bahkan untuk sekedar bangkit kembali dan mengembalikan nama akan sangat susah.
Menjadi seorang Idol sama artinya bersiap menjadi sebuah produk yang diinginkan oleh konsumen. Visual yang menawan, attitude yang bak malaikat, reputasi yang bersih dan memiliki berjuta bakat. Itu adalah poin yang harus dimiliki para Idol. Mereka semua diharuskan menggunakan topeng malaikat yang selalu tersenyum tanpa ada noda hitam setitik pun.
Jika topeng itu terlepas, mereka harus bersiap dengan kemungkinan terburuk. Tak peduli dengan berapa banyak prestasi yang telah diukir sebelumnya, sekali skandal menimpa sang bintang maka seluruh hujatan akan datang. Sang bintang yang dielu - elukan akan mendadak berubah menjadi bak seorang pendosa. Semua menghujat, semua menghakimi, semua meninggalkan.
Salah satu Idol yang topengnya terlepas adalah Kim Hyun Joong SS501. Leader SS501 yang populer berkat perannya sebagai Yoon Jii Hoo dalam drama Boys Over Flower harus menelan pil pahit karena skandalnya bersama sang mantan terkuak. Popularitasnya yang sudah setinggi langit dalam sekejap mata hancur dan sampai sekarang Kim Hyun Joong masih belum bisa memperbaiki imagenya.
Apapun yang ia lakukan setelah itu, tidak ada yang benar di mata netizen. Karya apapun yang dikeluarkannya tidak pernah mendapat sambutan hangat lagi. Bahkan untuk drama terbaru Kim Hyun Joong saja sempat meraih rating o. Sama sekali tidak ada apresiasi atas comeback-nya.
Selain Kim Hyun Joong, hal yang paling menyedihkan adalah skandal bullying yang menimpa Girl Group T-ara. Skandal yang membuat T-ara kehilangan namanya dan selama bertahun - tahun dibenci bahkan oleh negaranya sendiri. Sebagus apapun lagu mereka, penerimaan netizen tetap saja buruk. Ironisnya, setelah 5 tahun berlalu, skandal bullying tersebut ternyata tak benar adanya. Lalu, apa segalanya bisa mengembalikan T-ara ke posisi semula? Tentu tidak semudah itu. Selama 5 tahun T-ara kehilangan moment - moment berharga yang seharusnya bisa mereka miliki.
Selama ini aku selalu berpikir, ada berapa banyak Idol yang memakai topeng tersebut? Ada berapa banyak yang menyembunyikan diri mereka sebenarnya? Kenapa para fans tersebut tidak bisa menerima idola mereka apa adanya? Tak ada manusia yang sempurna, tapi, para idola tersebut harus selalu dituntut sempurna. Mereka bukan lagi melakukan sesuatu yang mereka suka, melainkan apa yang fans suka.
Mereka tak boleh berkencan, tak boleh salah bicara, tak boleh memposting foto sembarangan dan tak boleh menampakkan wajah sebenarnya. Ketika sang Idol berkencan, hujatan datang bak banjir bandang. Ketika mereka menampakkan wajah mereka yang sebenarnya, detik itu juga orang memperlakukannya bagaikan pendosa dengan dosa tak terampuni.
Kita bisa lihat pada kasus Sulli ex-F(X). Mungkin saat ini, apa yang ditampakkan oleh Sulli itulah dirinya yang sebenarnya. Tapi, semenjak image cute dan polos yang ada di dirinya saat masih menjadi member F(X) menghilang, apapun yang dilakukan Sulli selalu salah. Sulli yang dulu dicintai berubah menjadi sasaran empuk para haters.
Melihat kenyataan itu, tidak heran kenapa para Idol tersebut banyak yang menderita gangguan mental. Mereka depresi. Mereka kesepian. Beberapa di antara mereka, pada akhirnya memutuskan berhenti menjadi Idol. Sebut saja ChoA AOA, Dongho UKiss dan JinE Oh My Girl. Bahkan yang paling menyedihkan adalah kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Jonghyun SHINee.
Bayangkan saja, jika seorang Jonghyun yang bersih dari skandal saja bisa merasa begitu tertekan dan akhirnya memutuskan menyerah, apa lagi dengan Idol lain yang pernah terjerat skandal. Betapa beratnya tuntutan fans yang harus dipenuhi para Idol tersebut.
Bukan berarti para Idol tersebut lemah hingga akhirnya beberapa dari mereka memutuskan untuk menyerah, hanya saja tuntutan para fans tak pernah ada habisnya. Apapun yang dilakukan tak boleh salah. Semua harus sempurna. Jika Idol tersebut memiliki pipi chubby seperti Uee ex After School, netizen beramai - ramai menyuruhnya diet. Ketika sang Idol terlalu kurus seperti Sunmi, netizen akan memintanya menaikkan berat badan. Lalu, ketika Idol tersebut memiliki berat yang menurut mereka berlebih, mereka melakukan body shaming seperti yang terjadi pada Kyla Pristin.
Krystal F(X) sering kali dihujat karena ekspresinya yang dingin sedangkan Min Ah Girl's Day dikatakan terlalu centil karena pembawaannya yang terlalu ramah. Luna F(X) sempat dihina karena kaki berototnya dan kaki Hyoyeon SNSD yang ramping lalu disamakan dengan sumpit.
Eunjung T-ara sendiri pernah dianggap memiliki kepribadian yang buruk hanya karena berhasil memerankan karakter Baek Hee dengan sangat baik di drama Dream High, lalu ketika para Idol berperan dalam drama dan dianggap gagal, netizen berbondong - bondong mengatakannya tak bisa berakting.
Sekali lagi, apapun yang dilakukan oleh para Idol ini selalu salah. Sungguh, menjadi seseorang yang terkenal di Korea sana tidaklah menyenangkan seperti yang kita bayangkan. Ketika group mereka masih di atas angin, mereka dielu - elukan. Tapi, ketika pamor mereka mulai turun, mereka bisa didepak dari perusahaan kapan saja.
Mereka memang seperti bintang, bintang yang sebenarnya kesepian dalam keramaian. Aku suka melihat penampilan mereka sebagai sang bintang sekaligus juga kasihan karena mereka hidup seperti robot. Mereka menerima begitu banyak cinta, tapi, juga dihujani dengan kebencian yang teramat besar. Mereka berusaha keras untuk bisa debut dan bekerja jauh lebih keras lagi untuk tetap bisa mempertahankan eksistensi mereka. Tapi, sedikit yang bisa menghargai itu.
Para Idol tersebut harus tetap menggunakan topeng untuk tetap dicintai dan memiliki tempat di hati para penggemarnya. Karena begitu topeng terlepas, segalanya akan berakhir seperti bintang yang hilang ditelan kegelapan. Lenyap tak menyisakan apapun. Tragis, bukan?
_Cherry Sakura_
Komentar
Posting Komentar