Langsung ke konten utama

Pembunuh Bernama Cyber Bullying

Bagi MeU (penggemar F(X)) tahun 2019 ini seolah dipenuhi dengan mimpi buruk. Bukan hanya sekedar hengkangnya 3 member F(X) dari SM, tapi, juga kenyataan dimana Sulli ex-F(X) dikabarkan meninggal karena bunuh diri. Banyak yang menganggap berita tentang kematian Sulli adalah sesuatu yang berlebihan terutama untuk para non KPoper. Bahkan masih ada yang menjadikannya sebagai  sebuah lelucon. 

''Siapa Sulli?". Pertanyaan itu memang hanya bisa dijawab oleh para Kpoper. Aku sempat membaca beberapa tulisan tentang kematian Sulli dan ternyata banyak yang salah persepsi tentang tulisan tersebut. Banyak yang masih menganggap kalau tulisan - tulisan tersebut adalah salah satu bentuk kegilaan dari para Kpoper yang kehilangan biasnya. Masih banyak yang mengatakan untuk apa berempati pada seseorang yang melakukan bunuh diri, pada seseorang yang tidak beriman.

Ayolah, tak bisakah kita melihat dari sisi yang lain? Ini bukan hanya tentang siapa Sulli. Bukan hanya tentang siapa yang mati. Bukan tentang pembenaran akan tindakan bunuh diri.  Tapi, ini tentang kenyataan dimana kata - kata bisa membunuh seseorang. Bahwa kita punya kemungkinan untuk menjadi seorang pembunuh bahkan tanpa harus dengan menggunakan pisau. Kita semua bisa menjadi pembunuh dengan begitu mudahnya hanya dengan ketikan jari.

Aku sering sekali melihat komentar - komentar jahat, entah itu di kolom Instagram atau YouTube para artis dan itu benar - benar membuatku bergidik. Bahkan walaupun kata - kata itu bukan ditujukan untukku, aku merasa sakit hati ketika membacanya. Sampai aku berpikir, kenapa bisa begitu gampangnya menghujat dan parahnya lagi menyuruh seseorang untuk mati. Otaknya itu dipakai untuk apa? Hatinya itu ditaroh dimana?

Kalau memang tidak suka, ya sudah,  cara termudah adalah lewatkan dan tidak perlu dilihat. Tidak ada faedahnya untuk kita menghujat orang asing. Kepuasan batin seperti apa yang bisa didapatkan? Baik atau buruknya seseorang tetap saja kita tidak punya hak untuk menghakimi. Hidup ini sudah sangat rumit, lalu untuk apa lagi ditambah dengan mengurusi hidup orang lain? Ingat, diri kita belum tentu sebaik atau sesempurna dari orang yang kita hujat. 

Jika memang kata - kata buruk bisa melegakan perasaan para pembenci, jika memang ingin membunuh seseorang, kenapa tidak mencoba untuk menulis sebuah buku atau cerita? Ciptakan tokoh - tokoh yang ingin kalian bunuh, keluarkan semua caci maki dan kebusukan hati kalian di dalam bukumu sendiri. Bukankah itu bisa jauh lebih melegakan daripada harus melampiaskan kebencian itu pada orang lain?

Kenapa kita tidak bisa lebih bijak menggunakan media sosial? Kita boleh mengutarakan pendapat, tapi, bukan berarti kita bisa bebas mengatakan hal - hal buruk dan menjudge orang lain. Jangan menjadi penjahat yang tak terlihat. Yang menjatuhkan mental orang lain, menghancurkan harapan orang lain apalagi sampai membuatnya menyerah. 

Hanya butuh beberapa menit atau bahkan detik untuk menulis komentar jahat. Kita bahkan bisa tidur nyenyak setelah itu, melupakan apa yang sudah kita tulis seolah itu bukanlah apa - apa. Tapi, belum tentu itu juga terjadi pada orang yang kita hujat. Entah berapa lama ia memikirkan komentar jahat yang ditujukan padanya, entah seberapa dalam komentar jahat itu melukai hatinya. Kita tidak pernah tahu dan tidak pernah mau tahu. 

Kita bisa lepas tangan sembari mengatakan itu adalah resiko publik figure. Kita bisa dengan entengnya mengatakan kalau tidak mau dihujat, tidak perlu punya akun media sosial. Ayolah, media sosial itu juga ada bukan hanya untuk para penghujat. Jadi lebih bijaklah menggunakan media sosial. Mereka memang publik figure, tapi, mereka  tetap manusia yang punya hati dan hati mereka bukan terbuat dari batu. Hati manusia hanya ada satu, jangan dihancurkan dengan kata - kata jahat.

Kata - kata jahat itu seperti mantra sihir yang ampuh. Ia bisa melemahkan seseorang, menghancurkan dan bahkan membunuh. Jangan sampai satu kehidupan hilang sia - sia hanya karena kata - kata yang tidak disaring. Hidup seseorang itu sangatlah berharga. Mungkin bagi kita yang membenci, keberadaan orang itu tak ubahnya seperti serangga pengganggu yang ingin kita enyahkan dari pandangan kita, tapi, ingatlah orang yang kita benci itu memiliki keluarga dan orang - orang terdekat yang mencintainya. Kita tidak punya hak sama sekali untuk menghancurkan kebahagiaan mereka.

Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas? Jika tidak bisa mengatakan hal - hal baik, cukup menutup mulut saja. Jika tidak menyukai sesuatu, cukup dengan menutup mata. Simple, bukan? 

_Cherry Sakura_




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seleraku : 5 Artis Bollywood Dengan Mata Terindah

1. Aishwarya Rai Bachchan Aku selalu bertanya - tanya bagaimana bisa Aish memiliki bola mata berwarna hijau seperti itu mengingat Aish berdarah India asli? Benar - benar asli India dan bukan blasteran, tapi, lihat matanya. Berwarna Emerald dan itu bukan karena Aish memakai softlens. Aish benar - benar memiliki mata dengan warna yang sangat cantik dan indah. 2. Hrithik Roshan Bisa dibilang Hrithik ini Aishwarya versi pria karena sama - sama memiliki bola mata berwarna kehijauan. Mata Hrithik terlihat indah dan berkilau. Apalagi kalau matanya dishoot dari dekat. Wuiiiiih, aku yang ngelihat jadi klepek - klepek. Ternyata didunia bisa ada mata semacam karakter anime begitu, ya? 3. Rani Mukherji Aku heran, kenapa mata seorang Rani Mukherji bisa secerah itu? Matanya bening banget dan terlihat teduh sekaligus menenangkan. Tanpa harus memakai softlens, mata Rani sudah terlihat begitu indah dan mempesona. 4. Deepika Padukone Entah kenapa, aku merasa tatapan

Seleraku : 10 Film Terbaik Rani Mukerji

1. Kuch - Kuch Hota Hai Walaupun di film ini Rani hanya menjadi Supporting Actress, tapi, film inilah yang mampu mengangkat nama seorang Rani Mukerji menjadi seorang actress papan atas. Bahkan Rani berhasil meraih penghargaan Best Supporting Actress. Karakter Tina begitu melekat di ingatan penggemar film Bollywood. Bahkan yang membuatku menyukai seorang Rani Mukerji, ya, karena perannya sebagai Tina Malhotra yang cantik dan feminine. Pada kenyataannya Kuch - Kuch Hota Hai adalah satu satu film Rani yang paling sukses dan nggak lekang oleh waktu. Sampai sekarang saja, TV swasta kita masih sering memutar film yang bercerita tentang persahabatan Rahul dan Anjali ini. Saking seringnya, jalan ceritanya mungkin sudah kita hafal di luar kepala. Lagu - lagunyapun masih sangat enak didengarkan, nggak kalah dengan lagu dari film Bollywood terbaru. Pokoknya film satu ini adalah film wajib yang harus ditonton bagi penggemar film Bollywood. Jangan ngaku sebagai penggemar Shahrukh, Kajol dan R

Seleraku : 10 Lagu K-Pop Bertema Fantasy Dreamy Terfavorite

1. IU - You And I Melihat Music Video dan mendengar lagu IU satu ini benar - benar bisa membawaku ke dalam dunia khayalan. Story line-nya 'fantasy' banget ala - ala Sleeping Beauty. Tapi, bedanya yang tertidur adalah cowok cute dan unyu - unyu, bukan si Putri Cantik. Sumpah, Lee Hyun Woo di sini imut banget. Jadi pengen cubit - cubit pipinya, dech. Cocok banget dipasangkan dengan IU yang juga super cute. Awal nemu Music Videonya, aku sampai mutar berulang kali saking suka dengan story linenya. Entah karena apa, Lee Hyun Woo bisa sampai tertidur, koma atau mati suri. Yang jelas Hyun Woo nggak sadarkan diri dan IU tetap setia menanti Hyun Woo terbangun lagi bersama dengan si bebek pakai syal # Lucu banget, dech, itu bebek. Setelah sekian lama, IU mulai putus asa karena Hyun Woo nggak juga membuka mata hingga akhirnya IU memilih pergi dengan memakai mesin waktu bersama si bebek dengan harapan Hyun Woo akan kembali tersadar secepatnya. Yah, meskipun konsekuensinya mereka berdua