1 Maret 2019, awal bulan sekaligus akhir pekan. Waktunya untuk berleha - leha sembari menonton film sepuasnya😀. Berhubung diriku anak rumahan yang tidak suka kelayapan di jalan, akhirnya sepanjang hari diisi dengan menonton film. Dan aku memilih film Siccin 1 - 4 untuk menemani hariku.
Sumpah, film horror asal Turki ini benar - benar keren. Kalau ditanya di antara ke empat film lebih suka yang mana, jelas aku lebih memilih Siccin 1 dan 2 karena plotnya tidak bisa ditebak dan memiliki twist ending yang sempurna. Entah kenapa makin ke belakang, plotnya mulai biasa saja dan bisa ditebak. Ketika menonton Siccin 3 dan 4, kita seperti sudah tahu arahnya ke mana dan sudah tidak kaget lagi dengan endingnya.
Aku paling suka film horror model begini. Film horror yang bisa mengingatkan kepada Tuhan. Film yang punya nilai moral. Film horror yang bukan esek - esek dan hanya bisa pamer bikini. Film horror yang bisa mengajak kita untuk berpikir.
Setiap kali menonton film Siccin mulai dari pertama sampai ke empat (aku belum nonton Siccin ke lima), kita akan dibuat ingat bagaimana mengerikannya akibat yang akan diterima ketika kita meminta pertolongan selain kepada Tuhan dan kenapa syirik itu bisa menjadi dosa yang tidak terampuni karena apapun yang diminta kepada selain Tuhan tidak akan pernah berakhir baik. Dan apa yang menjadi larangan Tuhan sudah pasti ada sebab dan tujuannya. Itulah kenapa larangan tersebut ada.
Jangan mendekati Zina, apalagi sampai melakukannya. Begitu mengerikannya bahaya Zina karena zina bukan hanya akan membakar satu orang saja, tapi, juga akan membakar orang - orang sekelilingnya. Untuk film Siccin 1, asal muasal masalah adalah karena perselingkuhan sang suami hingga akhirnya keluarga tersebut hancur.
Melihat apa yang ada di Siccin 1, seperti itulah juga realita yang sering terjadi. Kadang kita sendiri terheran - heran ketika melihat ada suami yang masih memilih mencari kesenangan di luar rumah padahal ia sudah memiliki istri yang baik dan setia juga keluarga yang bahagia. Kurang apa lagi? Bukankah seharusnya sang suami bisa bersyukur? Tapi, nyatanya syetan selalu bisa menghiasi kemaksiatan dengan hal - hal indah yang membutakan mata.
Dan untuk para pelakor, apa gunanya berusaha merebut milik orang lain? Untuk apa melakukan segala cara hanya demi bisa berbahagia diatas penderitaan orang lain? Jangan sampai kita sebagai wanita melakukan hal yang bisa menyakiti wanita lain karena apa yang akan kita lakukan, baik atau buruk, pasti akan kembali ke diri kita sendiri.
Hal yang paling menarik dari film Siccin ini juga adalah karena tiap filmnya memiliki masalah yang kompleks. Tiap karakter memiliki masalah dan sayangnya, para karakter tersebut memilih menyelesaikan masalah dengan cara yang salah kepada orang yang salah.
Janganlah mendekati Zina. Salah satu karakter dalam film Siccin melakukan zina dan akhirnya anak, istri dan ibu yang tidak tahu apa - apa terkena imbasnya. Jangan meminta kepada selain Allah, karakter yang lain meminta pertolongan pada dukun dan jin. Apa ia berhasil mendapatkan apa yang ia mau? Tidak. Ia bahkan menuai kembali keburukan itu untuk dirinya sendiri.
Jangan biarkan penyakit hati seperti iri dan dengki menguasai hati karena itu hanya akan menyakiti diri sendiri. Tiap orang memiliki bahagianya sendiri, sedihnya sendiri, masalah sendiri, jadi tidak perlu berharap hidup kita akan sama seperti orang lain. Lalu ikhlaskanlah apa yang seharusnya pergi. Ada beberapa karakter yang tidak ikhlas dengan kepergian dari orang terkasih, hidupnya lalu menjadi hilang arah. Padahal sebenarnya, ia masih memiliki Tuhan yang selalu bersamanya.
Dan ketika kita membenci seseorang, biarlah Tuhan yang membalasnya. Tidak perlu mengotori tangan kita untuk membalas perbuatan jahat tersebut dengan perbuatan jahat. Karena kita bukan Hakim yang bisa menentukan seseorang bersalah dan tidak pernah punya hak untuk menghukumnya. Biarlah tangan Tuhan yang bergerak karena Tuhan-lah satu - satunya hakim maha adil.
_Cherry Sakura_
🙏🙏🙏🙏🙏 Blog yang sangat bermanfaat.
BalasHapus